• News

Prancis Pertimbangkan Batalkan Reli Paris-Dakar

Yati Maulana | Minggu, 09/01/2022 13:54 WIB
Prancis Pertimbangkan Batalkan Reli Paris-Dakar Rute reli Paris-Dakar yang dinilai rawan. Foto: Aljazeera

JAKARTA - Prancis sedang mempertimbangkan untuk membatalkan Reli Paris-Dakar setelah ledakan di Arab Saudi yang membuat seorang pengemudi Prancis terluka parah. Dari Aljazeera dirilis, Menteri Luar Negeri Prancis pada Jumat, 7 Januari 2022 mengatakan, jaksa sedang menyelidiki peristiwa tersebut yang diduga sebagai serangan teroris.

Jaksa Prancis mengatakan pada hari Selasa bahwa mereka membuka penyelidikan teror atas ledakan 30 Desember yang menargetkan sebuah mobil di Jeddah. Pengemudi Philippe Boutron yang berusia 61 tahun membutuhkan operasi untuk cedera kaki yang serius sebelum dia kembali ke Prancis.

"Kami pikir mungkin yang terbaik adalah mengabaikan acara olahraga ini, pertanyaannya tetap terbuka," kata Menteri Luar Negeri Jean-Yves Le Drian kepada BFM TV, seraya menambahkan bahwa "ada potensi serangan teror terhadap Dakar".

Perlombaan yang sebelumnya dinamai Reli Paris-Dakar dan sekarang disebut Reli Dakar, adalah perlombaan yang melelahkan. Dulunya, reli digelar berawal dari ibu kota Prancis mengikuti rute ke ibu kota Senegal, Dakar. Tetapi ancaman keamanan di sepanjang rutenya di Afrika Utara membuatnya diubah. Pada 2009 reli diadakan di Amerika Selatan dan pada 2020 di Arab Saudi.

Jaksa anti-teror nasional mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Selasa bahwa mereka telah membuka penyelidikan atas "beberapa percobaan pembunuhan sehubungan dengan kelompok teroris". Kelima penumpang mobil, termasuk pengemudi, adalah orang Prancis.

Salah satu penumpang, pengemudi Thierry Richard, mengatakan kepada kantor berita AFP pada hari Selasa bahwa dia tidak ragu bahwa mobil itu menjadi sasaran dengan sengaja. "Itu adalah serangan, mereka meledakkan kami," katanya, seraya menambahkan bahwa insiden itu terasa seperti di medan perang. Dampak ledakan, kata Richard, membuat mobil terlempar ke atas lalu terbakar. "Kami tidak bodoh, kami tahu seperti apa rasanya ledakan," katanya.

Putra Boutron mengatakan pada hari Kamis bahwa ayahnya telah pulih dari koma, meskipun kedua kakinya luka parah.

Prancis pun mengingatkan warganya di Arab Saudi untuk melakukan kewaspadaan maksimum dari risiko keamanan setelah ledakan itu. "Kemungkinan tindakan kriminal belum dikesampingkan," kata kementerian itu dalam panduan terbaru di situsnya. Prancis secara rutin menyelidiki kejahatan yang dilakukan terhadap warganya di luar negeri.

Ketua reli Dakar mengesampingkan mengakhiri kompetisi yang sedang berlangsung di Arab Saudi menyusul ledakan itu.
Radio Franceinfo mengutip direktur Dakar David Castera di situsnya yang mengatakan bahwa "pertanyaan itu tidak diajukan saat ini" dan bahwa langkah-langkah keamanan yang memadai telah dilakukan berkat otoritas Saudi untuk memastikan keamanan rapat umum tersebut.

Namun di Prancis, media dan politisi telah mengajukan pertanyaan atas desakan otoritas Saudi dan penyelenggara lomba bahwa ledakan itu bukan hasil dari kegiatan kriminal. “Apakah Dakar seharusnya diadakan dengan cara apa pun, meskipun ada kecurigaan yang sangat kuat bahwa ini adalah serangan,” tanya surat kabar Liberation yang berhaluan kiri, mengamati bahwa penyelenggara tetap sangat tertutup tentang insiden tersebut.

Senator Jean-Pierre Sueur, seorang anggota Partai Sosialis oposisi dan mantan menteri, meminta Le Drian untuk menjelaskan seberapa giat pemerintah mengejar jawaban dari Arab Saudi dan penyelenggara lomba. Dalam sebuah pernyataan, Sueur mengatakan dia secara khusus bertanya kepada Le Drian "apakah dia bisa menjelaskan alasan mengapa fakta-fakta itu disembunyikan" dan apakah penyelidik anti-teror Prancis akan diizinkan oleh Saudi untuk menyelidiki insiden itu sepenuhnya.

Dalam wawancara hari Jumat, Le Drian menyerukan “transparansi terbesar” dari Arab Saudi. Kepentingan Prancis di masa lalu menjadi sasaran "aksi teroris", katanya.

Pada Oktober 2020, seorang penjaga di konsulat Prancis di Jeddah terluka dalam serangan pisau. Dua minggu kemudian, dua orang terluka dalam serangan terhadap pertemuan diplomat asing, termasuk Prancis, untuk peringatan gencatan senjata yang mengakhiri Perang Dunia I.

Tahap terakhir balapan tahun ini dijadwalkan berlangsung pada 14 Januari.

FOLLOW US