• News

Bandit Bersenjata Serbu Desa di Nigeria, 30 Orang Terbunuh

Yati Maulana | Sabtu, 08/01/2022 11:08 WIB
Bandit Bersenjata Serbu Desa di Nigeria, 30 Orang Terbunuh Negara Nigeria

JAKARTA - Bandit bersenjata membunuh sedikitnya 30 orang di Negara Bagian Zamfara Nigeria. Menurut penduduk dan bagian keamanan setempat, para bandit menyerbu beberapa desa di wilayah yang mengalami krisis keamanan selama lebih dari dua tahun tersebut.

Ada serangkaian serangan di barat laut Nigeria, yang mengalami peningkatan tajam dalam penculikan massal dan kejahatan kekerasan lainnya sejak akhir 2020, ketika pemerintah berjuang untuk menjaga hukum dan ketertiban di tengah ekonomi yang lesu.

Tiga warga mengatakan penyerangan di kawasan Pemda Anka di Zamfara terjadi sekitar pukul 12.45 WIB. Pada Selasa, 4 Januari 2022, lebih dari 300 bandit bersenjata dengan sepeda motor menyerbu delapan desa dan mulai menembak secara sporadis.

Abubakar Bello, seorang warga yang melarikan diri dari serangan itu, mengatakan kepada Reuters melalui telepon bahwa jumlah warga yang main hakim sendiri kalah jumlah dengan orang-orang bersenjata yang membakar banyak rumah dan toko.

Warga lainnya, Ummaru Makeri, kehilangan istri dan tiga anaknya dalam serangan itu, sementara rumahnya dibakar, katanya melalui telepon. "Desa Kurfa dan Rafin-Gero telah dikepung selama dua hari tanpa pasukan keamanan," kata Makeri.

Negara Bagian Zamfara adalah salah satu negara bagian yang paling parah dilanda penculikan dan telah berada di bawah blokade telekomunikasi sejak awal September, yang menurut pihak berwenang mereka terapkan untuk mengganggu koordinasi di antara para bandit dan membantu angkatan bersenjata menangani mereka.

Tapi itu juga berarti hanya sedikit orang yang tahu apa yang terjadi di Zamfara karena pihak berwenang tidak memberikan informasi.

Seorang juru bicara gubernur Zamfara mengatakan kepada Reuters bahwa orang-orang bersenjata itu dicegat oleh militer dan menolak untuk memberikan rincian lebih lanjut.

Juru bicara kepolisian negara bagian Muhammad Shehu tidak dapat dihubungi untuk dimintai komentar.

FOLLOW US