JAKARTA - Siswa di sekolah dan universitas Spanyol akan kembali ke kelas secara langsung ketika semester baru dimulai pada 10 Januari. Menteri Kesehatan Spanyol, Carolina Darias, mengatakan hal itubpada Selasa, 4 Januari 2022, yang mengakhiri spekulasi bahwa rekor infeksi Covid-19 dapat memicu kembalinya pembelajaran jarak jauh.

Kasus telah mencapai level tertinggi baru sejak varian Omicron yang sangat menular dari virus corona terdeteksi. Omicron menyumbang sekitar 43 persen kasus dalam seminggu sebelum Natal, seperti dikemukakan otoritas kesehatan Spanyol yang dilkansir Reuters.

Tingkat infeksi nasional yang diukur selama 14 hari terakhir naik ke rekor baru 2.433 kasus per 100.000 orang pada hari Selasa. Peningkatan ini lebih dari 10 kali lipat sejak awal Desember.

Tekanan pada rumah sakit sedang meningkat tetapi tetap jauh dari level tertinggi yang terlihat tahun lalu. Hunian perawatan intensif mencapai 21,3 persen pada hari Selasa, naik dari 8 persen sebulan lalu tetapi kurang dari setengah atau sekitar 43 persen yang tercatat pada puncak kasus Januari lalu.

Pejabat dari 17 wilayah Spanyol, yang menetapkan kebijakan kesehatan mereka sendiri, semuanya memilih untuk kembali ke ruang kelas pada hari Selasa dalam tampilan kebulatan suara yang langka di negara yang terbelah oleh perbedaan politik yang mencolok.

Usia pertemuan, Carolina Darias mmengatakan, masker akan menjadi wajib dan sekolah harus menjamin ventilasi yang memadai, sementara pemerintah daerah akan bekerja untuk menutupi ketidakhadiran guru karena infeksi.

Lebih dari 90 persen orang Spanyol berusia di atas 12 tahun telah menerima vaksin lengkap, menurut data kementerian. Sementara hanya di bawah sepertiga anak-anak berusia 5-11 telah menerima dosis pertama mereka sejak Spanyol mulai memvaksinasi kelompok usia tersebut pada pertengahan Desember.