• News

Akibat Omicron, 4.000 Lebih Penerbangan Dibatalkan

Yati Maulana | Senin, 03/01/2022 08:56 WIB
Akibat Omicron, 4.000 Lebih Penerbangan Dibatalkan Pesawat Boeing

JAKARTA - Lebih dari 4.000 penerbangan dibatalkan di seluruh dunia pada hari Minggu, 2 Januari 2022. Lebih dari separohnya adalah penerbangan di Amerika Serikat. Gangguan perjalanan liburan tersebut diperparah oleh cuaca buruk dan lonjakan kasus virus corona yang disebabkan oleh varian Omicron.

Seperti dilansir dari Reuters, penerbangan yang dibatalkan pada pukul 8 malam hari Minggu kemarin, termasuk lebih dari 2.400 yang berangkat dari atau di dalam Amerika Serikat.

Menurut situs web pelacakan FlightAware.com, secara global, lebih dari 11.200 penerbangan ditunda. Menurut situs tersebut, di antara maskapai dengan pembatalan terbanyak adalah SkyWest (SKYW.O) dan SouthWest (LUV.N), dengan masing-masing 510 dan 419 pembatalan,.

Liburan Natal dan Tahun Baru biasanya merupakan waktu puncak untuk perjalanan udara. Tetapi penyebaran cepat varian Omicron yang sangat menular telah menyebabkan peningkatan tajam jummlah kasus terinfeksi Covid-19, memaksa maskapai penerbangan untuk membatalkan penerbangan karena pilot dan awak kabin dikarantina.

Agen transportasi di seluruh Amerika Serikat juga menangguhkan atau mengurangi layanan karena kekurangan staf terkait virus corona. Omicron telah membawa rekor jumlah kasus dan mengurangi perayaan tahun baru di sebagian besar dunia.

Meningkatnya kasus Covid di Amerika telah menyebabkan beberapa perusahaan mengubah rencana untuk menambah jumlah karyawan yang bekerja dari kantor mereka mulai Senin, 3 Januari 2022.

Otoritas AS menyebutkan setidaknya 346.869 kasus baru pada hari Sabtu. Jumlah kematian di Amerika akibat Covid, naik sebesar 377 menjadi 828.562.

Awak kabin maskapai penerbangan AS, pilot, dan staf pendukung enggan bekerja lembur selama liburan, meskipun ada tawaran insentif keuangan yang besar. Banyak yang takut tertular Covid-19 dan tidak menyambut prospek berurusan dengan penumpang yang sulit diatur, kata beberapa serikat pekerja maskapai penerbangan.

Pada bulan-bulan sebelum liburan, maskapai merayu karyawan untuk memastikan staf yang solid, setelah merumahkan atau memberhentikan ribuan karyawan selama 18 bulan terakhir karena pandemi, yang menyebabkan industri ini tertatih-tatih.

FOLLOW US