JAKARTA - Gelandang Arsenal Martin Odegaard buktikan dirinya bisa berhasil bersama The Gunners setelah hengkang dari Real Madrid pada musim lalu. Pemain asal Norwegia itu telah dicap sebagai anak didik yang gagal di Los Blancos.

Di bawah kepelatihan Mikel Arteta, Odegaard berhasil  menemukan kembali bentuk terbaiknya. Pemain yang baru saja berusia 23 tahun pada tanggal 23 Desember lalu, kini telah menemukan performa luar biasa dan memainkan peran penting dalam performa baru The Gunners.

"Dia bermain dengan sangat baik, dia banyak membantu kami, dia membuat tim bermain lebih baik bersama dan saya sangat senang dengannya. Dia sangat bagus melawan Norwich," kata Arteta dalam konferensi pers setelah mengalahkan Norwich pada Minggu 26/12.

Odegaard telah memainkan peran yang sangat krusial di London dengan membantu Arsenal naik ke posisi keempat. Dia menjadi gelandang serbagunaan untuk menempati sejumlah posisi di lapangan, tetapi tidak pernah kehilangan sentuhan kreatifnya dan mengantongi empat gol dan dua assist dalam tujuh pertandingan terakhirnya.

Odegaard telah bermain 19 kali, dengan total empat gol dan assist sebanyak itu. Kemunculan Gabriel Martinelli, Bukayo Saka, dan Emile Smith Rowe sebagai kunci dalam membantu pemain Norwegia itu menemukan performa terbaiknya

Dia tidak pernah memiliki kesempatan untuk menemukan tempat di Real Madrid dibawah asuhan Zinedine Zidane. Zidane tidak mempercayainya seperti yang dilakukan Arteta, dan dia hanya bermain 11 kali di sana tanpa mencetak satu gol pun.

Dilansir dari MARCA, Odegaard meninggalkan Los Blancos pada musim lalu begitu dia tahu bahwa dia tidak akan mendapat tempat dalam rencana Zidane, meskipun klub enggan membiarkannya pergi saat itu.

"Saya merasa itu adalah pilihan yang tepat dengan keadaan di Madrid, saya menandatangani kontrak pada usia 16 tahun tetapi saya harus melihat ke masa depan. Saya pikir itu adalah klub yang sempurna untuk saya," kata Odegaard kepada Viaplayfootball. 

Odegaard sedang menikmati musim terbaiknya di London. Martin Odegaard 2.0 adalah istilah bagi dirinya yang merupakan versi paling tajam, dan dia menunjukkan bahwa ada kehidupan setelah Real Madrid.