• Gaya Hidup

Filipina Rayakan Natal Terlama di Dunia

Yati Maulana | Rabu, 22/12/2021 19:33 WIB
Filipina Rayakan Natal Terlama di Dunia Ilustrasi Natal

Jakarta - Perayaan Natal biasanya dilakukan pada Bulan Desember, khususnya dua pekan terakhir. Ada juga yang mulai merayakannya pada Bulan November. Namun perayaan Natal selama empat bulan di Filipina benar-benar memberi arti baru pada istilah musim libur.

Seperti dikutip dari CNBC International, natal di negara kawasan Asia Tenggara tersebut dirayakan sepanjang bulan berakhiran -ber, yakni September, Oktober, Novem,ber, dan Desember.

"Natal adalah musim perayaan terpanjang di Filipina dan negara kita merayakannya paling lama di dunia," kata Robert Blanaflor, Presiden Robert Blacafor Group, sebuah perusahaan penyelenggara acara yang bebasis di Manila, Filipina. "Bisakah Anda membayangkan seluruh bangsa dengan rela berbagi kehangatan dan cinta selama itu?"

Tapi pesta tidak berakhir pada Bulan Desember. "Demam Natal dimulai pada 1 September dan berakhir pada minggu pertama Januari," kata Marot Nelmida-Flores, profesor di Pusat Studi Filipina di University of the Philippines Diliman. Tapi menurut dia, perayaan Natal terlama ini adalah fenomena baru.

Komersialisasi Liburan

"Dengan menjamurnya pusat perbelanjaan, dimulai dari metro Manila, yang kemudian menjamur jauh ke provinsi-provinsi, lagu-lagu Natal mulai terdengar segera setelah All Saints Day pada 1 November," kata Joven Cuanang, seorang ahli seni budaya yang dihormati. "Ini untuk menarik orang agar mulai berbelanja hadiah Natal, ini didorong oleh perdagangan."

Toko-toko eceran yang mengeluarkan barang dagangan bertema Natal lebih awal dari sebelumnya, dianggap bertanggung jawab atas apa yang disebut "Natal merayap" di banyak negara. Perbedaan yang signifikan adalah bahwa sementara yang lain mengutuk praktik tersebut, sebagian besar orang Filipina menerimanya.

“Orang Filipina mulai membuat parol atau lentera Natal, pada awal September," kata Nelmida-Flores. "Sekarang, banyak bagian pulau memiliki parol merek dagang mereka sendiri dan plaza serta taman bertema Natal."

Keluarga Berkumpul

Faktor lain yang menambah keceriaan musim Natal, kata Nelmida-Flores, adalah kembalinya “balikbayan” alias mudik. Diperkirakan 2,2 juta warga Filipina yang bekerja di luar negeri, menurut Otoritas Statistik Filipina akan mudik saat Natal. Pekerja Filipina di luar negeri mengirim hampir $30 miliar dolar kembali ke Filipina pada tahun 2020, yang mewakili hampir 10% dari total produk domestik bruto negara itu.

Namun kemungkinan hal itu tidak akan terjadi tahun ini. Banyak pekerja luar negeri, yang tinggal di tempat-tempat seperti Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan Hong Kong, tidak bepergian tahun ini karena pandemi global.

Marites Rheme Lopez Javier, yang telah tinggal dan bekerja di Singapura selama 18 tahun, tidak bertemu keluarganya di Filipina sejak 2019. Dia berencana merayakan Natal bersama mereka, termasuk cucu pertamanya yang lahir bulan lalu, melalui obrolan video.

Javier mengatakan stasiun radio mulai memutar lagu-lagu Natal berbahasa Inggris dan Tagalog pada bulan September. Saat itu juga dekorasi termasuk pohon Natal mulai dibuat dan dipajang. Sedangkan festival, kontes kecantikan, dan semacamnya dimulai pada bulan Oktober.

Ketika ditanya apakah dia merasa Natal terlalu ramai dan lama di Filipina, penduduk asli pulau Luzon berusia 45 tahun itu berkata, "Tidak, kami menikmatinya! Ini saat yang sangat membahagiakan."

FOLLOW US