• News

BNPB: 16.593 Warga Masih Bertahan di Pengungsian

Budi Wiryawan | Sabtu, 18/12/2021 21:06 WIB
BNPB: 16.593 Warga Masih Bertahan di Pengungsian Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). (Foto: Ist)

Jakarta - Badan Nasional Penanggulan Bencana (BNPB) menyebutkan, sebanyak 16.593 warga masih bertahan di pos pengungsian yang tersebar di dua kecamatan di Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan, pascagempa Larantuka dengan magnitudo (M) 7,4 yang terjadi pada Selasa lalu (14/12).

"Total warga mengungsi berdasarkan data BPBD setempat per hari ini, Sabtu pukul 14.30 WIB, berjumlah 16.593 jiwa yang tersebar di 104 titik pengungsian," ujar Pelaksana tugas Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, Sabtu (18/12/2021).

Warga yang mengungsi di Kecamatan Pasimarannu tersebar di delapan desa. Total warga mengungsi di kecamatan ini berjumlah 10.188 jiwa.

Mereka tersebar di Desa Bonerate 6 titik dengan jumlah warga mengungsi 1.497 jwa, Desa Majapahit 4 titik dengan 2.391 jiwa, Desa Lamantu 5 titik (1.502 jiwa), Desa Batubingkung 3 titik (1.331 jiwa), Desa Bonea 7 titik (1.158 jiwa), Desa Lambego 3 titik (920 jiwa), Desa Sambali 12 titik (810 jiwa) dan Desa Komba-Komba 3 titik (579 jiwa).

Pada Kecamatan Pasilambena, total warga mengungsi berjumlah 6.405 jiwa, yang tersebar di 61 titik pengungsian.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Selayar mengidentifikasi di Desa Karumpa sebanyak 11 titik pengungsian dengan 1.855 jiwa, Desa Pulo Madu 5 titik (1.260 jiwa), Desa Kalaotoa 28 titik (978 jiwa), Desa Garaupa 6 titik (826 jiwa), Desa Lembangmatene 7 titik (822 jiwa) dan Desa Garaupa Raya 4 titik (664 jiwa).

"Selain berdampak pada pengungsian, gempa memicu terjadinya kerusakan bangunan rumah warga," ujar Abdul.

Data BPBD mencatat rumah rusak berat 361 unit dan rusak ringan 800 unit, sedangkan untuk fasilitas umum berupa fasilitas pendidikan rusak berat 2 unit, tempat ibadah rusak berat 4 unit dan rusak ringan 1 unit.

Di samping itu, rumah jabatan kepala desa rusak berat 1 dan pelabuhan rakyat rusak berat 1. Demikian juga gedung pemerintah 7 unit, fasilitas pendidikan 1 unit dan gudang 2 unit masih dilakukan verifikasi tingkat kerusakan.

FOLLOW US