JAKARTA - Polisi di Prancis meluncurkan penyelidikan terhadap seorang pria yang ditangkap karena menyerang dua migran dengan pisau di ibu kota Paris, lapor media lokal.

Polisi telah mendakwa pelaku dengan pembunuhan yang disengaja karena menyerang para migran di kamp Bercy, menurut media BFMTV.

Ian Brossat, wakil walikota Paris yang bertanggung jawab atas perlindungan dan perumahan pengungsi, mengkonfirmasi serangan yang terjadi pada Rabu pagi, dan menggambarkannya sebagai "serangan rasis."

Dia mengatakan pelaku menyerang para migran yang berkemah di tenda mereka di sebuah taman umum di Bercy.

Pria itu diduga mencoba merobohkan tenda dan menikam para migran yang tidur di sana. Dia melakukan aksinya sambil meneriakkan slogan-slogan anti-imigran terhadap mereka.

Para korban, yang diidentifikasi sebagai orang Afrika, segera dirawat di rumah sakit. Salah satunya masih dalam kondisi serius.

Sekitar 50 migran telah berlindung di tenda-tenda di kamp Bercy. Selama 40 hari terakhir, hampir 150 orang termasuk wanita dan anak-anak mencari perlindungan di dalam terowongan yang mengarah dari Pre-Saint-Gervais ke Paris.

LSM kemanusiaan meminta pemerintah untuk segera mengatasi krisis tempat tinggal yang telah memaksa beberapa ratus migran yang menunggu suaka untuk tidur di tempat darurat di taman umum, dan di sisi jalan.

Pada 6 Desember, beberapa LSM menulis surat terbuka kepada Walikota Paris Anne Hidalgo, memintanya untuk segera melindungi para migran dari cuaca dingin yang membekukan dan menawarkan mereka tempat berlindung yang aman.(AA)