• News

Amerika, Inggris, dan Asutralia Harus Bertanggung Jawab atas Tindakan Boikot Olimpiade Beijing

Ariyan Rastya | Kamis, 09/12/2021 17:27 WIB
Amerika, Inggris, dan Asutralia Harus Bertanggung Jawab atas Tindakan Boikot Olimpiade Beijing Seorang pengunjung berfoto di dekat cincin Olimpiade yang dipajang di Museum Olahraga Shanghai di Shanghai, China, 8 Desember 2021. (Foto: Reuters)

JAKARTA - China menuntut pertanggung jawaban Australia, Inggris, dan Amerika Serikat atas tindakan mereka yang memutuskan untuk tidak mengirim delegasi ke Olimpiade Musim Dingin Februari di Beijing.

Diketahui, sebelumnya Amerika Serikat mendeklarasikan pemboikotan Olimpiade Beijing setelah pemerintah mengatakan pada hari Senin bahwa pihaknya tidak akan menghadiri Olimpiade 4-20 Februari tersebut karena kekejaman hak asasi manusia yang dilakukan China.

"Amerika Serikat, Inggris dan Australia telah menggunakan platform Olimpiade untuk manipulasi politik," kata Wang Wenbin, juru bicara kementerian luar negeri China.

"Mereka harus membayar harga untuk tindakan keliru mereka," katanya dalam konferensi pers reguler yang dilansir dari Reuters.

Hubungan antara Beijing dan Washington memburuk sejak masa Presiden AS Donald Trump dan pemerintahan Biden telah mempertahankan tekanan pada China.

Ketidaksepakatan berpusat pada berbagai masalah termasuk perdagangan, asal-usul virus corona, dan klaim maritim China di Laut China Selatan.

Adapun Perdana Menteri Australia "Scott Morrison" membeberkan alasannya untuk tidak mengikuti Olimpiade Beijing, dikarenakan perilaku China atas pelanggaran hak asasi manusia di wilayah barat jauh Xinjiang yang berdampak pada pemblokiran barang-barang impor Australia.

China telah membantah melakukan kesalahan di Xinjiang, rumah bagi minoritas Muslim Uyghur, dan mengatakan tuduhan pelanggaran hak itu terlalu dibuat-buat dan dipaksakan.

FOLLOW US