• News

OKI Kecam Kunjungan Presiden Israel ke Masjid Ibrahimi di Hebron

Akhyar Zein | Selasa, 30/11/2021 09:35 WIB
OKI Kecam Kunjungan Presiden Israel ke Masjid Ibrahimi di Hebron Foto memperlihatkan pemandangan Masjid Ibarhimi dan seorang tentara Israel yang berpatroli di kawasan al-Khalil, Tepi Barat, pada 1 September 2020. (Foto: Anadolu Agency)

JAKARTA - Organisasi Kerjasama Islam (OKI) pada hari Senin mengutuk kunjungan Presiden Israel Isaac Herzog ke Masjid Ibrahimi di kota Hebron Tepi Barat untuk merayakan festival Yahudi Hanukkah.

Herzog memaksa masuk ke masjid pada hari Minggu untuk berpartisipasi dalam upacara menyalakan lilin Yahudi. Dia ditemani oleh sejumlah besar pasukan polisi Israel dan pemukim Yahudi.

Dalam sebuah pernyataan, OKI yang berbasis di Jeddah mengecam langkah itu sebagai “provokasi sentimen umat Islam” dan “kelanjutan serangan Israel terhadap hak-hak rakyat Palestina, tanah dan tempat suci mereka”.

Kelompok pan-Muslim mengatakan kunjungan presiden Israel “adalah bagian dari rencana Israel untuk melakukan Yudaisasi Masjid Ibrahimi dan mempererat cengkeraman Israel di atasnya”.

OKI meminta masyarakat internasional untuk "bertindak segera untuk melindungi tempat-tempat suci dan bersejarah [di Palestina] dan untuk memaksa otoritas pendudukan Israel untuk menghormati kesucian tempat-tempat suci."

Pada hari Minggu, Sheikh Hefthi Abu Sneina, direktur Masjid Ibrahimi, mengatakan pasukan Israel menutup masjid dan mencegah jamaah Palestina mencapai situs tersebut.

Setelah pembantaian tahun 1994 terhadap 29 jamaah Palestina di dalam masjid oleh seorang pemukim ekstremis Yahudi, Baruch Goldstein, pihak berwenang Israel membagi kompleks masjid antara jamaah Muslim dan Yahudi.

Komite Warisan Dunia UNESCO memutuskan pada Juli 2017 untuk memasukkan Masjid Ibrahimi dan kota tua Hebron ke dalam Daftar Warisan Dunia.

Hebron adalah rumah bagi sekitar 160.000 Muslim Palestina dan sekitar 500 pemukim Yahudi. Yang terakhir tinggal di serangkaian kantong khusus Yahudi yang dijaga ketat oleh pasukan Israel.(AA)

FOLLOW US