Seorang sukarelawan menerima dosis vaksin CureVac atau plasebo selama penelitian oleh perusahaan biotek Jerman CureVac sebagai bagian dari pengujian vaksin baru melawan COVID-19, di Brussels, Belgia pada 2 Maret 2021. (Foto: REUTERS/Yves Herman)
Katakini.com - Perusahaan bioteknologi Jerman, CureVac mengatakan pada Kamis (18/11) uji klinis untuk vaksin COVID-19 generasi kedua diharapkan akan dimulai dalam beberapa bulan ke depan.
Sebelumnya pada Kamis, perusahaan menerbitkan data yang menunjukkan suntikan generasi berikutnya, CV2CoV, menghasilkan antibodi penetralisir pada monyet yang sebanding dengan yang diproduksi oleh vaksin yang disetujui Pfizer.
Kemanjurannya juga lebih besar dari vaksin generasi pertama perusahaan, tambahnya.
Pada Oktober, CureVac menyerah pada kandidat vaksin COVID-19 generasi pertama, CVnCoV, untuk fokus berkolaborasi dengan GSK untuk mengembangkan teknologi vaksin mRNA yang lebih baik.
Perusahaan juga menarik permohonan persetujuan dari European Medicines Agency untuk CVnCoV setelah hasil uji coba tahap akhir pada bulan Juni menunjukkan hanya 47 persen kemanjuran.
Setelah penghentian, perjanjian yang ditandatangani CureVac untuk menjual suntikan ke Uni Eropa juga berakhir, dan perusahaan mengatakan mereka berharap tidak perlu membayar kembali €450 juta yang diterima dari blok yang telah digunakan untuk pengembangan vaksin.
Perusahaan memiliki uang tunai € 1,06 miliar pada 30 September, dan mengatakan terus menilai komitmen pemasok terkait dengan penarikan kandidat vaksin COVID-19 generasi pertama. (Reuters)
