• News

Kepala BKKBN Tegaskan Pencegahan Stunting Harus Diutamakan

Asrul | Selasa, 16/11/2021 18:23 WIB
Kepala BKKBN Tegaskan Pencegahan Stunting Harus Diutamakan Kepala BKKBN, Hasto Wardoyo. (Foto: Ist)

Katakini.com - Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Hasto Wardoyo menegaskan bahwa pencegahan stunting harus diutamakan.

"Pencegahan dilakukan jauh di hilir bukan di hulu," kata Hasto pada webinar dengan tema `Perencanaan Kehamilan dan Kelaurga Berkualitas untuk Pemenuhan Hak Ibu dan Anak Menuru Generas Emas Indonesia Maju`, Jakarta, Selasa (17/11).

Hasto mengatakan, faktor dekat yang menghasilkan produk kehamilan dalam hal ini bayi stunting sudah di depan mata. Dengan begitu, menurunkan angka stunting yang saat ini masih di angka 27,6 persen menjadi 14 persen di tahun 2024 bukan tidak mungkin. 

Hasto menyebutkan remaja anemia dan undernutrition yang ingin menikah lebih dari 33 persen, ibu hamil anemia 48 persen, yang lahir panjangnya kurang dari 48 cm 22,6 persen, yang belum waktunya sudah lahir 29,5 persen, dan bayi yang berat badannya kurang dari 2,5 11,7 persen.

"Kami sampaikan faktor-faktor dekat yang menghasilkan produk kehamilan dalam hal ini bayi stunting sangat jelas. Sehingga kalau kita mau menurunkan angka stunting menjadi 14 peren dan angka kematian ibu, maka sebetulnya faktornya sudah bisa dilihat," kata Hasto.

Setiap tahun, kata Hasto, mendekati 2 juta pernikahan di Indonesia, dari 2 juta tersebut sebanyak 1,6 juta melahirkan di tahun pertama. Kemudian dari 1,6 juta tersebut, lanjut dia, yang mengalami stunting 400 ribu.

"Maka jelaslah kalau kita mau menghadang yang mau menikah untuk diskrining tidak hanya dikonseling tapi periksa Hb, lengan atas, tinggi dan berat badan, tentukan apakah dia undernutrition atau tidak, apakah dia anemia atau tidak," kata Hasto.

Hasto mengatakan, BKKBN mengembangkan aplikasi eletronik siap Nikah dan Hamil (Elsimil), yang dikerjasamakam dengan Kementerian Agama (Kemenag) dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk menskrining kondisi calon pengantin.

"Jadi harapan saya 6.000 orang menikah per hari masuk dalam aplikasi ini kita tahu siapa yang anemia, siapa yang  undernutrition, alamatnya dimana dan kita bisa mengirim modul," kata Hasto.

"Inilah yang penting bahwa kita harus menangkap 2 juta setahun untuk kemudian terseleksi, tertreatment dengna baik. Mudah-mudahan dengan begitu bisa menghadang 4.000 bayi stuning pertahun," sambungnya.

FOLLOW US