Katakini.com - Jerman mencatat peningkatan harian terbesar dalam kasus COVID-19 sejak pandemi dimulai. Hal itu berdasarkan angka dari badan kesehatan Robert Koch Institute (RKI).

RKI mengatakan, Jerman mencatat 33.949 kasus baru dalam 24 jam terakhir,  mengalahkan rekor harian sebelumnya 33.777 pada 18 Desember 2020.

Kasus telah meningkat tajam selama beberapa minggu terakhir. Menteri Kesehatan Jerman, Jens Spahn memperingatkan pada Rabu bahwa gelombang keempat COVID-19 mengamuk dengan kekuatan luar biasa.

Para menteri menyalahkan tingkat vaksinasi Jerman yang relatif rendah untuk lonjakan tersebut, dengan hanya 66,9 persen dari populasi yang diinokulasi penuh pada Kamis, menurut angka resmi.

Para profesional kesehatan mengatakan orang yang tidak divaksinasi merupakan mayoritas pasien dalam perawatan intensif, dengan jumlah yang meningkat pesat.

"Kami saat ini terutama mengalami pandemi yang tidak divaksinasi dan itu sangat besar," kata Spahn pada Rabu (3/11), memperingatkan bahwa di beberapa daerah di Jerman tempat perawatan intensif kehabisan lagi.

Lonjakan COVID-19 terjadi ketika Jerman berada dalam limbo politik setelah pemilihan umum September. Partai Sosial Demokrat yang menang berharap untuk memiliki pemerintahan koalisi baru pada awal Desember.

Partai-partai koalisi yang masuk sejauh ini mengesampingkan jab wajib dan mengatakan tidak akan ada penguncian baru - setidaknya tidak untuk yang divaksinasi.

Namun, di bawah sistem federal Jerman, negara bagian memiliki kekuatan signifikan untuk memutuskan pendekatan COVID-19 mereka sendiri, yang terkadang mengarah pada tambal sulam peraturan yang membingungkan.

Kepala staf Angela Merkel Helge Braun pada Rabu menyerukan pertemuan mendesak antara pemerintah sementara dan para pemimpin 16 negara bagian Jerman untuk menyetujui aturan bersama.

Beberapa negara bagian, termasuk Baden-Wuerttemberg, Saxony dan Bavaria, telah menyetujui atau memberlakukan pembatasan yang lebih ketat pada yang tidak divaksinasi. (AFP)