• Kabar Transportasi

Ditjen Hubla Evaluasi Alur Pelayaran Pelabuhan Lembar

Yahya Sukamdani | Rabu, 03/11/2021 19:19 WIB
Ditjen Hubla Evaluasi Alur Pelayaran Pelabuhan Lembar Direktur Kenavigasian Ditjen Hubla Hengki Angkasawan. Foto: hubla/katakini.com

Katakini.com – Direktorat Jenderal Perhubungan Laut (Ditjen Hubla) Kementerian Perhubungan mengevaluasi alur pelayaran masuk Pelabuhan Lembar untuk mengakomodir kebutuhan operasional Terminal Gilimas, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).

"Seperti kita ketahui, dalam waktu dekat ini ada perhelatan Moto GP dan juga Balapan Motor Dunia (World Superbike) yang akan diselenggarakan di Mandalika. Oleh karenanya, kita perlu memastikan Terminal Gilimas siap untuk menyambut kedatangan para penonton World Superbike yang datang melalui jalur laut dengan menggunakan kapal pesiar," kata Direktur Kenavigasian Ditjen Hubla, Hengki Angkasawan melalui keterangan tertulis yang diterima katakini.com di Jakarta, Rabu (3/11/2021).

Hengki mengatakan, alur pelayaran masuk Pelabuhan Lembar sebenarnya telah ditetapkan pada tahun 2018 melalui Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KP 820 Tahun 2018. Namun demikian, dengan dioperasikannya Terminal Gilimas pada tahun 2019, maka perlu dilakukan review dan penyesuaian terhadap Keputusan Menteri Perhubungan tersebut guna menjamin keselamatan navigasi kapal di terminal Gilimas.

"Terminal Gilimas merupakan bagian dari Pelabuhan Lembar yang memiliki dermaga sepanjang 440 m dengan kedalaman kolam mencapai -12 m LWS. Dengan fasilitas tersebut, tentunya Terminal Gilimas ini dapat menerima kapal dengan kapasitas besar, dengan maximum draft hingga 11 meter," jelas Hengki.

Selain untuk mendongkrak perekonomian melalui kegiatan kepelabuhanan, Terminal Gilimas, lanjut Hengki, dikembangkan juga sebagai pendukung kawasan Mandalika yang merupakan destinasi super prioritas bagi pariwisata dunia.

Hengki menambahkan, bahwa dari data yang ada kunjungan kapal pesiar ke Lombok terus mengalami tren positif dalam kurun waktu lima tahun terakhir. Mulai dari kapal cruise MV Sun Princess sampai dengan Carnival Group, rata-rata kapal pesiar yang masuk ke Lombok memiliki ukuran yang cukup besar.

Sebelum dibangunnya Terminal Gilimas, kapal pesiar yang datang ke Pulau Lombok masuk melalui Pelabuhan Lembar dengan fasilitas terbatas dan tidak dapat bersandar karena terkendala dengan kondisi perairan yang dangkal dan sempit, sehingga kapal tersebut harus berlabuh di tengah laut dan menurunkan penumpang dengan menggunakan kapal kecil.

"Hal ini tentunya dapat mengurangi kenyamanan para wisatawan," katanya.

Untuk itulah, menurut Hengki, review/revisi terhadap penetapan alur pelayaran masuk Pelabuhan Lembar perlu segera dilakukan untuk menjamin keselamatan dan keamanan navigasi pelayaran dan guna mengakomodir operasional Terminal Gilimas demi mendukung kelancaran pertumbuhan ekonomi atau kegiatan kepariwisataan, khususnya di Pulau Lombok.

Hengki menjelaskan, dari tahun 2015 sampai dengan 2020 telah ditetapkan sebanyak 68 Alur Pelayaran dan Perlintasan. Sedangkan pada Tahun 2021 sendiri telah ditetapkan 22 Alur Pelayaran dan mencabut 1 penetapan. Adapun saat ini ada tiga lokasi dalam proses penetapan dan 35 lokasi telah selesai dilaksanakan survey.

"Target kita pada tahun 2021 total sebanyak 127 Keputusan Menteri," tukasnya.

 

FOLLOW US