Katakini.com - Taliban melarang warga Afghanistan untuk menggunakan mata uang asing dalam transaksi jual-beli dan hal apapun. Hal itu menjadi sebuah langkah yang selanjutnya dapat mengganggu ekonomi di ambang kehancuran.
"Situasi ekonomi dan kepentingan nasional di negara itu mengharuskan semua warga Afghanistan menggunakan mata uang Afghanistan dalam setiap perdagangan mereka," kata Taliban seperti dikutip dari BBC.
Sebelum Taliban berkuasa, dolar AS telah digunakan secara luas di pasar Afghanistan. Dolar juga sering digunakan untuk perdagangan di daerah yang berbatasan dengan tetangga Afghanistan seperti Pakistan.
Namun pemerintahan Taliban mengeluarkan maklumat yang diposting di media social agar semua warga dapat melakukan transaksi dengan mata uang Afghanistan dan meninggalkan mata uang asing.
"Imarah Islam menginstruksikan semua warga, pemilik toko, pedagang, pengusaha dan masyarakat umum untuk selanjutnya melakukan semua transaksi di Afghanistan dan secara ketat menahan diri dari menggunakan mata uang asing," kata juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid dalam sebuah postingan maklumat itu.
"Siapa pun yang melanggar perintah ini akan menghadapi tindakan hukum," kata pernyataan itu.