• Gaya Hidup

Autoimun Kulit, Penyakit yang Kerap Muncul Kala Pandemi

Agus Mughni Muttaqin | Rabu, 03/11/2021 15:45 WIB
Autoimun Kulit, Penyakit yang Kerap Muncul Kala Pandemi Dokter Amelia Setiawati Soebyanto, Sp.DV dalam webinar bertajuk `Kenali Autoimun Kulit yang Kerap Muncul Selama Pandemi`, (3/11/2021). (foto: ist. Katakini.com)

Katakini.com - Autoimun Kulit, penyakit yang bersifat kronis jangka panjang dan bersifat kambuhan. Terlebih, kala pandemi autoimun kulit tidak boleh diabaikan.

CEO Klinik Pramudya dr. Anthony Handoko, Sp.KK., mengatakan bahwa selama pandemi Covid-19 tidak sedikit pasien mengalami sakit autoimun kulit.

“Autoimun kulit merupakan kasus-kasus yang cukup meningkat di Klinik Pramudia selama masa pamdemi ini,” jelas dokter Anthony saat webinar `Kenali Autoimun Kulit yang Kerap Muncul Selama Pandemi`, Rabu (3/11/2021).

Penyakit autoimun kulit terjadi ketika reaksi sistem kekebalan (sistem imun) tubuh pada kulit melawan jaringan tubuh sendiri atau protein ekstraselular.

Menurut dokter spesialis kulit dan kelamin (Dermato-venereologi) Klinik Pramudia, dr. Amelia Setiawati Soebyanto, Sp.DV, ada beberapa gejala umum yang biasa ditimbulkan ketika terkena jenis penyakit ini.

“Gejala autoimun kulit yang biasa ditemukan adalah berupa bercak kemerahan atau bercak berwarna putih yang dapat terjadi pada permukaan kulit, rambut maupun kuku. Kadang disertai dengan lepuhan dan keterlibatan mukosa seperti mukosa mulut, mata maupun kelamin, kata dr. Amelia.

Tentunya, selain mengganggu aktivitas dan psikologis, autoimun kulit juga dapat menimbulkan komplikasi bagi penderitanya. Apalagi, jika tidak segera diobati, perjalanan penyakit akan menjadi lebih panjang dan lebih berat.

Lebih lanjut, Dr. Amelia menjelaskan, bahwa ada tiga penyakit autoimun kulit yang kerap muncul selama masa pandemi ini ialah Psoriasis, Vitiligo, dan Urtikaria (biduran).

Vitiligo merupakan suatu kelainan kulit akibat kurangnya pigmen melanin dalam tubuh, sehingga kulit menjadi lebih terang atau pucat. Pada kondisi vitiligo, sel-sel pembentuk melanin berhenti berfungsi atau mati.

Sedangkan Psoriasis ialah penyakit autoimun dan biasanya berhubungan dengan faktor genetik. Psoriasis dapat bersifat lokal, namun dapat pula menyebar ke area lain.

Adapun Urtikaria/Biduran adalah kondisi di mana terdapat adanya lesi pada kulit yang meninggi dan gatal. Umumnya, lesi tersebut berwarna merah, merah muda, atau sewarna kulit, dan terkadang juga dapat terasa perih.

Ketiga jenis penyakit autoimun kulit tersebut, tambah Dr. Amelia, memang bersifat kronis jangka panjang dan kambuhan. Namun hal tersebut mampu dicegah dengan kontrol rutin dan pola hidup sehat.

“Pasien tentu harus menerapkan gaya hidup sehat, misalnya makan makanan bergizi yang kaya akan vitamin D dan menghindari rokok. Namun, menjaga kesehatan mental juga tak kalah penting bagi pasien, seperti tetap aktif dan berpikir positif, serta mampu memanajemen stress. Dan yang terpenting, segera melakukan konsultasi ke dokter spesialis kulit jika mengalami gejala atau jika mengalami kekambuhan,” pungkasnya.

FOLLOW US