katakini.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memastikan penyelidikan dugaan korupsi proyek pembangunan toilet mewah di Kabupaten Bekasi tak berhenti, meski sebagian toilet tersebut telah rusak.
"Sejauh ini masih pengumpulan bahan keterangan dalam rangka penyelidikan," kata pelaksana tugas (Plt) juru bicara KPK bidang penindakan Ali Fikri dalam keterangannta, Rabu, (3/11).
Proyek pengerjaan toilet mewah itu rampung pada Desember 2020. Rencananya toilet itu dibuat untuk memastikan adanya protokol kesehatan yang kayak saat sekolah tatap muka di Bekasi.
Hanya saja, beberapa dari toilet itu rusak sebelum dipakai. Lembaga Antikorupsi menyatakan rusaknya toilet tak menjadi alasan untuk menghentikan kasus.
"Penyelidikan merupakan kegiatan untuk menemukan apakah ada peristiwa pidana dalam kegiatan dimaksud," ujar Ali.
Seperti diketahui, pemerintah Kabupaten Bekasi membangun 488 toilet untuk SD dan SMP. Total dana dalam proyek ini mencapai Rp96,8 miliar.
Dari angka itu, tiap sekolah dapat jatah Rp198,5 juta untuk pembangunan toilet. Angka ini sempat mengejutkan publik beberapa hari ke belakang.