• News

Kandidat Presiden Prancis Minta Wanita Lepas Jilbab

Yahya Sukamdani | Rabu, 27/10/2021 05:07 WIB
Kandidat Presiden Prancis Minta Wanita Lepas Jilbab Ilustrasi seorang aktivis muslim Prancis, Maryam Pougetoux. Foto: bbc

Katakini.com - Sebuah video menampilkan tayangan seorang tokoh sayap kanan Prancis yang juga disebut-sebut kandidat presiden, meminta seorang wanita untuk membuka jilbabnya di jalan saat melakukan syuting sebuah segmen televisi.

Video yang menampilkan sosok anti-Islam dan sayap kanan Prancis Eric Zemmour itu kemudian viral di media sosial dan menuai kontroversi. Video tersebut direkam pada Senin (25/10) pagi waktu setempat saat kunjungan ke kota Drancy, yang terletak di pinggiran kota Paris.

Dalam tayangan video itu, tampak Zemmour berinteraksi dengan seorang wanita berjilbab yang tinggal di Drancy. Zemmour lantas meminta wanita tersebut melepas jilbabnya untuk menunjukkan bahwa `dia bebas`.

Wanita itu pada gilirannya meminta Zemmour melepas dasinya dengan alasan jilbabnya adalah pilihan pakaian pribadi yang sama. Namun, wanita tersebut kemudian melanjutkan dengan melepas jilbabnya di depan kamera.

Wanita itu lantas bertanya kepada Zemmour, "Saya akan melepasnya, apakah itu berarti Anda akan mulai menghormati saya?" katanya seperti dilansir republika.co.id.

"Hijab bukanlah yang menjadikan agama. Seperti memakai dasi tidak membuat Anda lebih pintar," kata wanita dalam tayangan video tersebut, dilansir di The New Arab, Selasa (26/10/2021).

Video itu disiarkan di saluran berita Prancis CNews, yang telah lama berhasil dengan kepribadian kontroversial Eric Zemmour. Acara TV menjadikannya sebagai komentator di acara-acara populer dan mengubahnya menjadi salah satu karakter paling sentral di TV Prancis.

Zemmour disebut sebagai kandidat yang memungkinkan untuk pemilihan presiden Prancis, meskipun dia belum menjadi kandidat yang diumumkan. Beberapa jajak pendapat mengakuinya dengan 16 persen dari niat memilih, menjadikannya kandidat paling populer kedua setelah Presiden Emmanuel Macron dan tepat di depan pemimpin sayap kanan Marine Le Pen.

FOLLOW US