• News

Ketua Umum GAPKI: Generasi Milenial Kudu Tahu Sawit sebagai Kekayaan Indonesia

Asrul | Kamis, 23/09/2021 19:02 WIB
Ketua Umum GAPKI: Generasi Milenial Kudu Tahu Sawit sebagai Kekayaan Indonesia Kelapa Sawit

Jakarta, katakini.com - Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Indonesia/" style="text-decoration:none;color:#228239;font-weight: 700;">Sawit Indonesia (GAPKI), Joko Supriyono mengatakan, generasi milenial harus tahu bahwa sawit adalah satu kekayaan Indonesia.

"Jangan sampai kita ini anak-anak Indonesia, terutama generasi milenial tidak tahu sawit. Itu sih menyedihkan," ujar Joko pada acara SAWIT FEST 2021, yang diselenggarakan InfoSAWIT, Kamis (23/9).

Menurut Joko, Indonesia merupakan salah satu produsen kelapa sawit dan eksportir terbesar di dunia. "Sawit kita itu tidak main-main. Kita itu terbesar dalam hal produksi, ekspor, dan konsumen. Jadi, ini jangan sampai kita tidak tahu bahwa kita ini terbesar," ujarnya.

"Kita harus tahu ini karena ini kekayaan kita dan menjadi kebanggaan kita," sambungnya.

Karena itu, Joko mengajak generasi milenial agar terus melakukan inovasi agar sawit Indonesia kedepannya tidak hanya menjadi terbesar, tapi juga menjadi kuat bersaing di pasar internasional.

Selain harus kuat dan besar, lanjut Joko, hal yang juga tak kalah pentingnya yaitu sawit harus sustainable (berkelanjutan). "Jadi kalau kita sudah besar menguasai, kuat kita menang bersaing, dan sustainable dipersepsi baik," ujarnya.

Sementara itu, Deputi II Kepala Staf Kepresidenan, Abetnego Tarigan mengatakan, peluang berkreasi dan berinvestasi pada sektor sawit sangat terbula lebar.

"Kita tahu 2016 sektor sawit juga berkontribusi setidaknya 926 juga US$ pada pendapatan domestik bruto kita. Industri sawit kita juga menyerap 16,2 juta tenaga kerja dan 4,2 juta tenaga jerka langaumg dan 12 juta tenaga tak langsung," ujarnya

Menurut Abetnego, sawit adalah sektor yang sangat besar dan strategi di dalam perokonmian. Karena itu, perlu dikelola secara cermat, cerdas dan kreatif.

"Numun tidak hanya gulanya saja yang perlu kita bicarakan dari 16,2 juga tenga kerja tersebut masih banyak juga perlu terus tingkatkan bagaimana tenaga kerja yang ada di sektor sawit baik yang ada di industri, maupun yang ada perkebunannya," ujarnya.

Direktur Kemitraan BPDP-KS, Edi Wibowo, Indonesia mampu meraih pendapatan devisa negara tahun 2020 dari sektor minyak sawit dan turunannya, sebesar US$ 21,04 Miliar atau 13,58% terhadap neraca non migas.

Besarnya pendapatan devisa negara dari sektor sawit ini, merupakan keberhasilan bagi seluruh pemangku kepentingan sawit nasional. Keberadaan minyak sawit bagi perekonomian nasional, telah berdampak positif terhadap bertumbuhnya ekonomi kerakyatan.

Dari berbagai pelosok desa, kota/kabupaten, provinsi hingga pusat, geliat ekonomi sawit telah banyak memberikan manfaat luar biasa terhadap ekonomi, sosial danlingkungan bagi tujuan pembangunan nasional berkelanjutan (SDGs).

Industri sawit nasional dari hulu hingga hilir memiliki peranan penting bagi pembangunan nasional. Berdasarkan data Kementerian Perdagangan RI, tercatat empat aspek indikator

Pertama, menciptakan lapangan kerja sebanyak 4,2 juta orang pekerja langsung dan 12 juta orang pekerja tidak langsung. Kedua, mampu mendorong pertumbuhan ekonomi sebesar 3,5% dari total Pendapatan Domestik Bruto (PDB).

Ketiga, Berkontribusi terhadap perolehan devisa negara, rata-rata sebesar 13,5% dari ekspor non migas setiap tahunnya. Dan keempat, mendorong kemandirian energi melalui bahan bakar nabati atau biodiesel yang menghemat devisa impor solar senilai US$ 8 miliar per tahun.

Melalui keberadaan minyak sawit berkelanjutan yang mampu membuka lapangan kerja, meningkatkan kesejahteraan manusia, dan menjaga harmonisasi sosial dan kelestarian lingkungan selaras dengan tujuan pembangunan nasional dalam menjaga harmonisasi People, Profit dan Planet (3P).

Sesuai pula dengan prinsip dan kriteria Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO) yang secara mandatori telah dilaksanakan para pemangku kepentingan minyak sawit.

Pembangunan kelapa sawit berkelanjutan berlandaskan ISPO, kata Edi, juga digadang-gadang akan menjadi senjata pamungkas dalam menangkal berbagai tudingan negatif terhadap minyak sawit.

FOLLOW US