• News

Malaysia akan Berikan Booster Vaksin untuk Tenaga Kesehatan dan Lansia

Asrul | Senin, 20/09/2021 06:37 WIB
Malaysia akan Berikan Booster Vaksin untuk Tenaga Kesehatan dan Lansia Seorang petugas kesehatan menyiapkan dosis vaksin AstraZeneca COVID-19 di Pusat Vaksinasi, di dalam Stasiun Bang Sue Grand, Thailand, 21 Juni 2021. (Foto: Reuters/Athit Perawongmetha)

Kuala Lumpur, katakini.com - Orang-orang yang berisiko tinggi termasuk garda depan perawatan kesehatan dan orang tua dengan penyakit penyerta akan menerima suntikan vaksin COVID-19 setelah 80 persen populasi orang dewasa di Malaysia setelah menyelesaikan dua dosis vaksin.

"Dosis ketiga ini akan diberikan dalam upaya untuk meningkatkan perlindungan bagi mereka yang rentan terhadap risiko infeksi COVID-19 setelah lebih dari 80 persen orang dewasa di seluruh negeri telah divaksinasi sepenuhnya," kata Perdana Menteri Ismail Sabri Yaakob, Minggu (19/9).

Prioritas pertama akan diberikan kepada kelompok berisiko tinggi seperti garda terdepan perawatan kesehatan, pasien dengan gangguan kekebalan, lansia dengan penyakit penyerta dan individu yang tinggal atau bekerja di fasilitas perawatan jangka panjang.

Bapak Ismail Sabri mengatakan dosis ketiga ini dapat meningkatkan tingkat kekebalan individu yang berisiko tinggi terinfeksi COVID-19, karena kekebalan dapat menurun setelah jangka waktu tertentu setelah dosis kedua.

Dia menambahkan, panel ahli kesehatan dan medis sekarang sedang mengembangkan pedoman tentang penerapan suntikan booster dan rincian lebih lanjut tentang implementasi program akan diumumkan kemudian oleh Menteri Kesehatan Khairy Jamaluddin.

Hingga Sabtu, 78,2 persen populasi orang dewasa di Malaysia telah menerima dua dosis vaksin COVID-19 sementara 93,1 persen telah menerima setidaknya satu dosis, menurut pernyataan yang dikeluarkan oleh Gugus Tugas Imunisasi COVID-19 Malaysia.

Pemerintah federal sebelumnya mengatakan menargetkan 100 persen populasi orang dewasa untuk divaksinasi penuh pada akhir Oktober.

Selama konferensi pers, Khairy menyoroti bahwa negara tersebut telah mencapai titik di mana ia memiliki lebih banyak persediaan vaksin daripada orang-orang yang maju untuk mendapatkan vaksinasi sendiri.

Namun, dia menekankan bahwa pemerintah sekarang perlu melakukan sosialisasi dan fokus secara khusus pada beberapa komunitas yang tingkat vaksinasinya masih rendah.

"Semua pusat vaksinasi kebanyakan kosong sekarang sehingga kami harus menjangkau mereka yang masih keras kepala dan tidak ingin divaksinasi," kata Khairy.

Dia mengidentifikasi daerah-daerah di Kedah, termasuk Sik dan Baling sebagai contoh.

Khairy menambahkan bahwa pemerintah juga berdiskusi dengan pengusaha untuk memastikan bahwa orang-orang yang ingin kembali bekerja harus divaksinasi sepenuhnya.

"Kami juga akan berdiskusi dengan dinas pelayanan publik tentang tindakan apa yang akan dilakukan terhadap PNS yang tidak menerima vaksinasi atas kemauan sendiri, dan bukan karena alasan kesehatan," tambahnya.

Malaysia melaporkan 14.954 kasus COVID-19 baru pada hari Minggu, menjadikan penghitungan kumulatif nasional menjadi 2.097.830. Ada juga lebih dari 23.000 kematian hingga saat ini.

FOLLOW US