• News

Ancaman Aksi Teror, Indonesia Tingkatkan Kewaspadaan

Akhyar Zein | Rabu, 15/09/2021 12:20 WIB
Ancaman Aksi Teror, Indonesia Tingkatkan Kewaspadaan Ilustrasi. Detasemen Khusus 88 (Densus 88) Antiteror Polri (foto: instagram.com/pasukanelit_indonesia)

Jakarta, Katakini.com, Indonesia akan meningkatkan kewaspadaan menyusul pernyataan Kementerian Luar Negeri Jepang yang menyebut adanya potensi ancaman aksi teroris di 6 negara Asia Tenggara, salah satunya Indonesia.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Boy Rafli Amar mengajak semua pihak untuk bersama-sama waspada terhadap seluruh ancaman aksi teror.

"Karena jaringan terorisme terus berupaya untuk melaksanakan aksinya di ruang publik", kata Boy pada Rabu.

Boy memaklumi kekhawatiran pemerintah Jepang, namun dia memastikan Indonesia selama ini telah melakukan pencegahan dan penegakan hukum terhadap terorisme.

Menurut Boy, pencegahan melalui penegakan hukum telah dilakukan sejak Januari-September 2021 dan Tim Detasemen Khusus Polri Anti-Teror berhasil menangkap 320 orang yang berkaitan dengan kelompok teroris.

Pencegahan lain dilakukan lembaganya yakni kesiapsiagaan nasional, kontra radikalisasi dan deradikalisasi.

Kesiapsiagaan nasional berupa memperkuat pemahaman ideologi Pancasila kepada masyarakat rentan dan juga masyarakat secara umum.

"Dan juga melakukan perlindungan terhadap objek vital, fasilitas umum, termasuk di dalamnya rumah ibadah," tambah dia.

Pencegahan melalui kontra radikalisasi merupakan upaya untuk menghentikan penyebaran paham radikal terorisme, kata Boy.

BNPT, jelas dia, juga melaksanakan kontra ideologi, kontra narasi, serta kontra propaganda kepada orang atau kelompok orang yang rentan terpapar paham radikal terorisme secara langsung atau tidak langsung.

Melalui deradikalisasi, BNPT bersama kementerian dan lembaga terkait berupaya untuk menghilangkan atau mengurangi, serta membalikkan pemahaman radikal terorisme yang telah terjadi.

"Sehingga tersangka, terdakwa, terpidana, narapidana, mantan narapidana, dan orang atau kelompok orang yang sudah terpapar dapat kembali ke masyarakat," kata dia.

Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri Jepang mengimbau seluruh warganya di Indonesia, Filipina, Singapura, Malaysia, Thailand, dan Myanmar agar tidak berada di dekat fasilitas keagamaan dan kawasan padat lainnya.

Peringatan itu mengutip laporan intelijen atas kemungkinan serangan bom bunuh diri di lokasi ramai seperti sinagoge.(AA)

FOLLOW US