• News

Presidensi G20 Mulai Dijabat Indonesia Pada 1 Desember

Akhyar Zein | Rabu, 15/09/2021 12:01 WIB
Presidensi G20 Mulai Dijabat Indonesia Pada 1 Desember KTT G20 di Osaka, Jepang 2019 (foto: Reuters)

Jakarta, Katakini.com,-  Tongkat estafet Presidensi G20 2022 pada 30-31 Oktober mendatang  secara resmi akan di terima  Joko Widodo di Roma, Italia.

Presidensi G20 tersebut akan diserahkan langsung Perdana Menteri Italia Mario Draghi.

Ini merupakan pertama kalinya Indonesia menjadi Presidensi G20 sejak forum tersebut dibentuk pada 1999 lalu.

Indonesia akan resmi menjabat pada 1 Desember 2021 hingga 31 November 2022.

Dengan menjadi tuan rumah G20, Indonesia memiliki kesempatan secara strategis untuk menentukan arah desain kebijakan, pemulihan ekonomi global, terutama pada masa pasca pandemi Covid-19, demikian disampaikan Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto.

"Momentum ini penting untuk menunjukkan kepemimpinan Indonesia dan juga menjadikan Indonesia sebagai role model pemulihan ekonomi di tengah pandemi Covid-19," ujar Airlangga dalam konferensi pers virtual pada Selasa malam.

Nantinya, Indonesia akan menggelar sekitar 150 pertemuan dan side events yang terbagi atas pertemuan pada tingkat kelompok kerja (Working Groups), tingkat Menteri, hingga Konferensi Tingkat Tinggi yang akan dihadiri kepala negara.

"Jumlah delegasi yang hadir per pertemuan berkisar antara 500 sampai dengan 5.800 sepanjang tahun," tambah dia.

Dia memperkirakan beberapa manfaat langsung yang dapat dicapai jika pertemuan dilaksanakan secara fisik adalah peningkatan konsumsi domestik hingga Rp1,7 Triliun, penambahan Produk Domestik Bruto (PDB) nasional hingga Rp7,4 Triliun.

"Pelibatan UMKM dan penyerapan tenaga kerja sekitar 33 ribu di berbagai sektor," kata dia.

Sebelumnya, G20 merupakan forum ekonomi global yang dibentuk sebagai respons terhadap krisis ekonomi pada tahun 1997 / 1998.

G20 beranggotakan 19 negara utama penggerak ekonomi dunia, termasuk Indonesia, dan satu perwakilan regional yaitu Uni Eropa, yang memiliki PDB terbesar di dunia.

Kelompok negara ini berkontribusi pada 85 persen PDB dunia, 75 persen perdagangan dunia, dan 80 persen investasi global, serta meliputi dua pertiga populasi penduduk dunia. (AA)

FOLLOW US