• News

Pakistan-Qatar Desak AS Cairkan Aset Afghanistan

Asrul | Sabtu, 11/09/2021 08:02 WIB
Pakistan-Qatar Desak AS Cairkan Aset Afghanistan Menteri Luar Negeri Pakistan Shah Mahmood Qureshi dan Menteri Luar Negeri Qatar Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim Al-Thani mengadakan konferensi pers bersama di Islamabad, Pakistan pada 9 September 2021 [Kementerian Luar Negeri Pakistan/Anadolu Agency]

Jakarta, katakini.com - Pemerintah Pakistan dan Qatar mendesak Amerika Serikat (AS) untuk mencairkan aset Afghanistan untuk menyelamatkan negara itu dari kehancuran total ekonomi.

Berbicara pada konferensi pers bersama di Islamabad, Menteri Luar Negeri Pakistan Shah Mahmood Qureshi dan rekannya dari Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al-Thani mengatakan melindungi kepentingan rakyat Afghanistan harus menjadi prioritas utama.

"Apa yang kami katakan tidak apa-apa, jika Anda tidak siap untuk bantuan ekonomi atau pembangunan segera, baiklah tetapi jangan mengambil langkah-langkah yang akan menyebabkan keruntuhan ekonomi Afghanistan karena itu tidak akan membantu siapa pun," kata Qureshi, merujuk untuk kekuatan Barat tetapi tidak menyebutkan negara mana pun dilansir Middlleeast, Sabtu (11/09).

"Hal pertama yang harus Anda lakukan adalah, setidaknya, melepaskan apa yang menjadi milik mereka. Mencairkan aset Afghanistan dan membiarkan orang Afghanistan menggunakan uang mereka untuk keuntungan mereka."

Pemerintah AS membekukan hampir $9,5 miliar aset bank sentral Afghanistan pada 17 Agustus, dua hari setelah Taliban menguasai Kabul.

Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional juga telah menghentikan pembayaran bantuan ke Afghanistan.

Qureshi menekankan bahwa seharusnya tidak ada "kondisi politik" yang melekat pada bantuan kemanusiaan.

Menteri luar negeri Qatar mengatakan dunia ingin melihat Afghanistan yang bersatu, stabil dan makmur. Ia menambahkan bahwa setiap orang harus mendukung terlepas dari apa yang terjadi di lanskap politik.

"Bantuan kemanusiaan harus independen dari kemajuan politik apa pun," katanya.

Dia juga berterima kasih kepada Taliban karena mengizinkan orang meninggalkan Kabul pada hari Kamis, ketika sebuah penerbangan Qatar Airways berangkat dari ibu kota Afghanistan menuju AS dengan sekitar 150 warga negara ganda Afghanistan.

"Kami berterima kasih kepada mereka [Taliban] atas kerja sama mereka dan ini sebenarnya yang kami harapkan dari Taliban; untuk melihat pernyataan positif mereka ditunjukkan dalam tindakan," kata Al-Thani.

Dia mendesak Taliban untuk "lebih inklusif dan membawa semua warga Afghanistan di bawah satu payung."

Diplomat top Qatar juga bertemu dengan Perdana Menteri Pakistan Imran Khan untuk bertukar pandangan tentang Afghanistan dan hubungan bilateral.

Dalam pertemuan itu, Khan meminta masyarakat internasional untuk berdiri dalam solidaritas dengan rakyat Afghanistan, terlibat secara positif, dan menciptakan insentif untuk memastikan perdamaian, stabilitas, dan pembangunan ekonomi yang berkelanjutan di Afghanistan, menurut sebuah pernyataan resmi.

FOLLOW US