• News

PON XX Bikin Layanan Tol Laut di Papua Meningkat

Yahya Sukamdani | Jum'at, 10/09/2021 13:09 WIB
PON XX Bikin Layanan Tol Laut di Papua Meningkat Kapal Tol Laut Logistik Nusantara 2. Foto: hubla/katakini.com

JAKARTA - Penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX di Papua membuat pelayanan tol laut di provinsi ini terus meningkat.

“Peningkatan Tol Laut terus meningkat dengan mencapai 61 kontainer pada voyage 8 dan voyage 9, bahkan distribusi  logistik kebutuhan PON XX melalui Tol Laut terus meningkat dari Pelabuhan Depapre ke Pelabuhan Pomako dan Merauke,” kata Kepala KSOP Kelas II Jayapura Taher Laitupa dalam Dialog Interaktif dengan Topik Program Strategis Nasional Tol Laut Lintas Papua dan Multimoda Transportasi di Papua, Jumat (10/9/2021).

Kepala Seksi Lalu Lintas Angkutan Laut dan Usaha Kepelabuhanan KSOP Kelas II Jayapura, Willem Thobias Fofid menyebutkan dalam beberapa kesempatan ada pemahaman masyarakat yang berpendapat bahwa disparitas harga hanya bisa turun dengan subsidi PSO (Public Services Obligation) oleh Pemerintah.

"Namun dilihat dalam tata kelola dan pengertian Tol Laut dalam scope kecil adalah PSO (Public Service Obligation), Tol Laut dalam scope besar sistem logistik, supply chain, pengelolaan kegiatan pelabuhan, port network, keterkaitan moda laut dengan moda lain," katanya.

Willem menjelaskan, program Tol Laut di Papua saat ini terus mengalami perkembangan seperti bertambahnya armada-armada nasional, diikuti juga meningkatnya industri lainnya seperti Bussines Shipping, perkapalan, kepelabuhan, logistik, perikanan dan kelautan termasuk hasil komoditi daerah-daerah yang menjadi program unggulannya dalam pengelolaan sumber daya yang ada.

“Semua perkembangan itu tentunya dengan memperhatikan elemen-elemen penting sebagai komponen dari penyelenggaraan Tol Laut baik sebagai komponen utama dan pendukung, seperti : Pelabuhan, Kapal, Sistem Logistik dan Hubungan antar Lembaga,” jelasnya.

Akademisi Universitas Cenderawasih Laus Rumayom mengatakan, Tol Laut lintas Papua saat ini terus berinovasi dan berkembang dengan pendekatan sosial budaya antropologi dan kearifan lokal.

"Keikutsertaan masyarakat pada Business Shipping di ekosistem Tol Laut, seperti Masyarakat Adat, Kepemudaan, Keagaaman dan Perempuan sampai berbasis di level lokal kampung dan distrik,” kata Laus Rumayon.

FOLLOW US