• News

Israel Diam-diam Masuki Wilayah Strategis Yaman

Asrul | Selasa, 07/09/2021 13:12 WIB
Israel Diam-diam Masuki Wilayah Strategis Yaman Tentara Yaman [Al-Mashareq English/Facebook]

Jakarta, katakini.com - Duta Besar Yaman untuk Teheran Ibrahim Mohamed al-Dailami klaim tentang dugaan kehadiran Israel di wilayah Yaman, khususnya di pulau-pulau yang terletak strategis.

Dalam sebuah wawancara yang diterbitkan kemarin dengan Tehran Times, Dailami mengatakan ada kehadiran Israel di Pulau Hanish, Pulau Mayun, dan Pulau Socotra di Laut Arab.

“Kehadiran ini tidak lagi disembunyikan, dan agresor tidak merasa malu atas kehadiran pasukan militer mereka di tanah Yaman. Jadi, syarat pertama pemerintah Yaman adalah keluarnya pasukan asing sebagai prioritas, apakah pasukan ini Amerika, Inggris , Saudi, Emirat atau Israel," jelasnya dilansir Middleeast, Selasa (07/09).

Menurut diplomat Yaman, pasukan AS saat ini beroperasi di pangkalan udara Al-Anad di provinsi selatan Lahj dan di bandara Mahra di timur tempat pasukan Saudi juga bermarkas. Dia juga mengklaim ada kehadiran Pasukan Reaksi Cepat Inggris baru-baru ini di provinsi Mahra, yang berbatasan dengan Oman.

Meskipun mengurangi operasi militer, pasukan Emirat masih ada di Pulau Socotra, Pulau Mayun, dan di Bandara Mukalla di provinsi Hadhramaut, dan di Bandara Aden, kata Dailami.

Secara de facto, pemerintah yang berbasis di Sanaa sebelumnya mengutuk UEA atas aktivitasnya di Pulau Socotra dan di Selat Bab El-Mandeb, termasuk pemindahan ilegal turis Israel ke Socotra.

Menyusul normalisasi antara UEA dan Israel tahun lalu, muncul laporan bahwa kedua negara sedang bekerja menuju pembentukan pangkalan mata - mata di Pulau Socotra yang berlokasi strategis.

Pekan lalu Sayyid Abdulmalik Al-Houthi, pemimpin gerakan Houthi, yang secara resmi dikenal sebagai Ansarallah mengatakan dalam pidato yang disiarkan televisi bahwa Saudi dan anggota koalisi lainnya berkolusi dengan AS dan Israel melawan dunia Muslim.

"Ketidakadilan yang dilakukan oleh AS dan rezim Zionis merupakan ancaman berbahaya bagi keyakinan agama, keamanan, kebebasan dan martabat seluruh dunia Muslim. Tidak ada keraguan bahwa rezim Saudi bersekongkol dengan Amerika Serikat dan Israel," katanya, Kamis.

"Kami akan membebaskan seluruh negara kami dan merebut kembali semua wilayah yang diduduki oleh koalisi agresi (yang dipimpin Saudi)."

FOLLOW US