Polewali Mandar, Katakini.com - Jika di jawa kita mengenal sosok Kyai Kanjeng yang berjuang mengombinasikan antara budaya dan agama melalui unsur keIslaman, Sulawesi Barat tepatnya di tanah Mandar pun juga memiliki sosok kyai Kanjeng atau biasa disebut di mandar Anangguru yang berjuang mengombinasikan antara budaya mandar dan agama.
Namun ironisnya, generasi saat ini hampir tidak ada lagi rasa keingintahuan mengenai sosok Anangguru di tanah mandar apalagi soal ilmu para leluhur Islamiah dan menganggap hal seperti ini sudah bukan zamannya lagi.
Melihat kondisi di atas, Ikatan Alumni Pondok Pesantren Salafiyah Parappe berinisiatif mengadakan forum diskusi untuk mengembalikan eksistensi Anangguru di tanah mandar sekaligus menyambung kembali silaturahmi antar alumni pondok pesantren salafiyah parappe yang bertemakan "Meanangguru", yang diadakan di cafe riski.
Dalam kesempatannya, Muh. Arif Yunus yang biasa disapa Arif selaku ketua pelaksana mengatakan, sosok Anangguru tidak lepas dari sejarah agama Islam di tanah mandar, maka dari itu sosok Annangguru harus selalu dimuliakan.
"Melihat eksistensi Anangguru di polewali mandar yang kurang dimuliakan lagi atau dalam kata lain menganggap Anangguru sebagai bentuk manifesatasi sang rasul. Maka kiranya dengan adanya diskusi yang bertemakan "Meanangguru" ini dapat memberikan kesadaran bahwa memang Anangguru berperan penting dan harus di muliakan", tutur Arif saat acara berlangsung di cafe Riski, (sabtu,28/21).
Harapannya, sambung Arif, semoga dengan adanya kegiatan ini mampu mengembalikan marwah Anangguru di tengah masyarakan terkhusus masyarakat Mandar, dan dengan kegiatan ini pula mampu mensinergikan kembali para Alumni Pondok Pesantren Salafiyah Parappe.
Arif menambahkan, Sekilas struktural masih dalam tahap wacana, namun apresiasi yang baik oleh teman-teman alumni yang berdomisili di polman melakukan gebrakan membentuk IKAPPSP Cabang Polman yang terpilih sebagai ketua ialah Takbir Ilahi, sekretaris Ridhwan dan bendahara Sudirman M.Pd.I. Dari ikatan ini terdapat di dalamnya beberapa depertemen termasuk departemen media dan publikasi.
"mengawali Keeksistensian departemen Media dan publikasi dengan membuat acara yang besar dan memiliki corak yang berbeda dari biasanya dan mengangkat tema diskusi dan bazar Lukisan dengan tema `Meanangguru` yang ikut andil didalamnya ilalah teman2 dari IKAPS (ikatan keluarga perupa sulbar)", pungkas Arif.