• Kesra

Masyarakat Diminta Siap Hidup Bersama COVID-19

Yahya Sukamdani | Kamis, 26/08/2021 22:09 WIB
Masyarakat Diminta Siap Hidup Bersama COVID-19 Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof Wiku Adisasmito (foto: covid19.go.id)

JAKARTA - Satuan Tugas Penanganan COVID-19 meminta masyarakat untuk bersiap diri mulai hidup berdampingan dengan COVID-19.

"Dalam masa transisi masyarakat mulai hidup berdampingan dengan COVID-19, kita sudah sepatutnya mulai mempersiapkan diri," Ketua Tim Pakar Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Prof Wiku Adisasmito dalam konferensi pers yang dipantau via daring di Jakarta, Kamis (26/8/2021).

Ia optimistis semua elemen masyarakat mau bekerja sama dan memupuk rasa tanggung jawab dalam menjalankan protokol kesehatan di setiap aspek kehidupan.

"Bentuk tanggung jawab tercermin dalam komitmen masyarakat menjalankan protokol kesehatan di setiap aspek kehidupan, termasuk dalam rumah, dalam perjalanan, atau dalam beraktivitas di luar rumah," katanya.

Sebagai upaya menjaga kasus COVID-19 tetap terkendali, ia mengatakan setiap institusi maupun pengelola fasilitas publik perlu melakukan pengawasan dan bertanggung jawab atas penerapan protokol kesehatan di tempatnya masing-masing.

"Masyarakat perlu mengetahui bahwa sistem ini adalah modal kita untuk tetap hidup sehat dan produktif, walaupun COVID-19 masih berdampingan dengan kita," ucapnya.

Ia menyampaikan, selama virus COVID-19 masih berevolusi, maka masyarakat juga harus ikut berevolusi. Artinya, masyarakat tetap harus melanjutkan tindakan pencegahan, seperti memakai masker dan menjaga jarak.

"Dan pada saat yang sama pemerintah juga akan melakukan upaya terbaik untuk memvaksinasi sebanyak mungkin orang dan secepat mungkin," katanya.

Ia menambahkan selama COVID-19 terus beredar dan bermutasi secara global, maka lonjakan kasus infeksi akan ada secara berkala.

"Tetapi jika virus ini berperilaku seperti virus serupa lainnya, lonjakan akan mengecil seiring dengan waktu, karena sebagian besar populasi akan memiliki kekebalan, baik melalui vaksinasi atau infeksi sebelumnya dan setiap kali ada gelombang baru," ujarnya seperti dilansir antaranews.

FOLLOW US