• News

KNKT Gandeng BPPT dan Bio Farma Uji Sirkulasi Udara Bus Anti Covid-19

Yahya Sukamdani | Kamis, 19/08/2021 19:15 WIB
KNKT Gandeng BPPT dan Bio Farma Uji Sirkulasi Udara Bus Anti Covid-19 Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Soerjanto Tjahjono (dua dari kiri) sedang berbincang dengan tim dari BPPT dan Bio Farma terkait uji teknis sirkulasi udara Bus Bio Smart di Puspiptek Serpong, Tangerang Selatan, Banten, Kamis (19/8/2021).Foto: katakini.com

JAKARTA – Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menggandeng Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dan Bio Farma melakukan uji teknis Bus Bio Smart, khususnya yang terkait dengan sirkulasi udara, siystem nano coating, dan Hepa Filter.

“Uji teknis untuk mendeteksi airbone microbes di dalam bus agar dapat diketahui indikator penyebaran virus di dalam bus,” kata Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono saat melakukan uji teknis Bio Smart Bus milik PO Sumber Alam di Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Puspiptek) Serpong, Tangerang Selatan, Banten, Kamis (19/8/2021).

Soerjanto mengatakan, selama ini, terutama sejak pandemi Covid-19, belum ada penelitian dan uji kesehatan di angkutan publik, termasuk bus penumpang, yang dapat memberikan jaminan bahwa angkutan publik tersebut benar-benar terbebas dari paparan Covid-19.

“Hasil uji teknis yang dilakukan oleh BPPT dan Bio Farma ini diharapkan menjadi standar kesehatan di dalam bus umum, sehingga para penumpang semakin yakin kesehatannya dapat terjamin dan tidak akan terpapar oleh Covid-19,” kata Soerjanto.

Menurutnya, jJika hasil uji teknis ini memenuhi standar kesehatan dan mendapat sertifikasi dari instansi berwenang, maka bus-bus model bio smart ini dapat diproduksi massal.

Deputi Bidang Teknologi Agroindustri dan Bioteknologi (TAB) BPPT Soni Solistia Wirawan mengatakan, fokus KNKT bersama BPPT dan juga Bio Farma adalah memastikan bio smart bus ini aman dan selamat digunakan.

“Dari uji teknis ini nanti akan menghasilkan data valid tentang aspek kesehatan bus penumpang. Data ini nantinya diserahkan kepada Kementerian Perhubungan untuk ditindaklanjuti dengan pembuatan regulasi dan SOP (standar operasi) bus tersebut, sehingga dapat berlaku dan menjadi standar bus umum secara nasional,” kata Soni.

Sebagai informasi, Bio Smart Bus ini merupakan hasil kolaborasi lintas sektoral dengan beberapa lembaga seperti Unversitas Diponegoro (Undip) Semarang, Perusahaan Otobus (PO) Sumber Alam, Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), dan perusahaan karoseri Laksana.

Bus ini memiliki desain AC yang berbeda dari bus kebanyakan, di mana posisi inlet berada di bawah, sehingga semburan udara dari atas langsung mengarah secara vertikal ke bawah untuk kemudian disterilkan lagi dengan HEPA filter dan UV-C light seperti yang saat ini digunakan pada sistem udara di pesawat terbang.

FOLLOW US