• News

Hasil Studi: Vaksin Covid-19 Efektif Cegah Perawatan dan Kematian

Akhyar Zein | Jum'at, 13/08/2021 07:10 WIB
Hasil Studi: Vaksin Covid-19 Efektif Cegah Perawatan dan Kematian Ilustrasi vaksinasi Covid-19 (foto: dok. RADAR BALI)

Katakini.com,- Studi terbaru dari Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan menunjukkan vaksin Covid-19 mampu menurunkan risiko terinfeksi Covid-19, mengurangi potensi perawatan, serta kematian pada tenaga kesehatan di Indonesia.

Juru bicara vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmidzi mengatakan studi dilakukan terhadap 71.455 tenaga kesehatan (nakes) di Jakarta pada Januari-Juli 2021.

Studi ini mengamati kasus positif Covid-19, jumlah pasien dirawat serta meninggal dunia pada tiga kelompok nakes yakni belum divaksin, penerima dosis pertama, serta yang sudah divaksin dua dosis.

Mayoritas dari nakes tersebut menggunakan vaksin asal China, Sinovac.

Nadia memaparkan terdapat 5 persen nakes yang telah divaksin terinfeksi Covid-19 pada April-Juni 2021.

Jumlah ini lebih besar dibandingkan dengan Januari-Maret 2021 sebesar 0,98 persen.

Namun sebagai catatan, studi berlangsung dalam kondisi pandemi yang dinamis mengingat sepanjang Januari-Juni 2021 terjadi beberapa gelombang peningkatan kasus Covid-19 serta munculnya ‘variants of concern’ seperti Delta.

Studi menemukan jumlah nakes yang telah divaksin lengkap dan harus dirawat hanya 0,17 persen, sedangkan pada nakesyang belum divaksin sebanyak 0,35 persen.

“Hal ini menunjukkan bahwa vaksin yang saat ini digunakan efektif terhadap mutasi virus Covid-19,” kata Nadia melalui siaran pers, Kamis.

Selain itu, Kementerian Kesehatan juga menemukan bahwa angka kematian pada nakes yang belum divaksin lebih besar dibandingkan yang sudah divaksin lengkap.

Pada dua periode observasi Januari-Maret dan April-Juni 2021 terlihat bahwa proporsi kasus meninggal akibat Covid-19 pada nakesyang belum divaksin maupun yang telah divaksin dosis pertama sama-sama sebesar 0,03 persen.

Sementara itu, risiko kematiannakesyang sudah divaksin lengkap hanya 0,001 persen pada Januari-Maret 2021 dan 0,01 persen pada April-Juni 2021.

Kementerian Kesehatan juga melaporkan bahwa vaksin Covid-19 dosis lengkap terbukti efektif mencegah infeksi Covid-19 pada nakes hingga 84 persen pada kurun Januari-Maret 2021.

“Ini menunjukkan vaksinasi berperan memperlambat risiko infeksi Covid-19, nakes yang divaksin lengkap relatif memiliki ketahanan lebih lama untuk tidak terinfeksi Covid-19,” jelas Nadia.

Dia juga menuturkan vaksin Covid-19 yang ada dan digunakan di dunia saat ini terbukti masih efektif melindungi dari varian baru.

“Belum ada penelitian atau bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa vaksin Covid-19 tidak melindungi dari virus ini,” kata Nadia.(AA)

FOLLOW US