• Bisnis

Semester I 2021, BCA Raup Laba Bersih Sebesar Rp14,45 Triliun

Budi Wiryawan | Kamis, 22/07/2021 22:19 WIB
Semester I 2021, BCA Raup Laba Bersih Sebesar Rp14,45 Triliun Bank Central Asia (myBCA)

Katakini.com - Sepanjang Semester I tahun 2021, PT Bank Central Asia Tbk atau BCA sukses raup laba bersih sebesar Rp14,45 triliun. Raihan ini naik 18,1% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp12,24 triliun.

Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan nilai bisnis dan frekuensi transaksi nasabah perseroan menunjukkan pemulihan pada enam bulan pertama tahun ini sejalan dengan membaiknya aktivitas perekonomian.

Jahja mengatakan, hingga Juni 2021, dirinya melihat beberapa sektor ekonomi mulai bertumbuh dan adanya peningkatan permintaan atas KPR selama pelaksanaan BCA Online Expoversary yang diselenggarakan pada Maret 2021.

"Dalam beberapa waktu ke depan, kami akan mencermati dinamika situasi, khususnya selama periode Kebijakan PPKM Darurat yang ditetapkan pemerintah sebagai respon pengendalian lonjakan kasus COVID-19 yang terjadi belakangan ini," ujar Jahja, Kamis (22/7/2021).

BCA membukukan pertumbuhan positif pada pendapatan bunga bersih sebesar 3,8% (yoy) menjadi Rp28,3 triliun pada semester I 2021.

Disisi lain, pendapatan nonbunga menurun tipis 1,2% (yoy) menjadi Rp10,2 triliun. Jahja menyampaikan, penurunan tersebut sebagai dampak dari one-off gain dari penjualan portofolio reksa dana yang dibukukan tahun lalu, namun sebagian besar dapat diimbangi oleh kenaikan pendapatan biaya dan komisi.

Pendapatan biaya dan komisi naik 7,5% (yoy), lebih tinggi dibandingkan level pra-pandemi, terutama ditopang oleh pulihnya pendapatan biaya dari perbankan transaksi seiring dengan peningkatan jumlah nasabah dan volume transaksi. Secara total, pendapatan operasional tercatat sebesar Rp38,5 triliun atau naik 2,4% dari tahun lalu.

Sementara itu, laba bersih yang tumbuh 18,1% (yoy) menjadi Rp14,5 triliun disebabkan basis perbandingan laba bersih yang lebih rendah pada triwulan II 2020, yang dipengaruhi oleh tingginya tingkat biaya kredit saat awal pandemi COVID-19 pada triwulan II tahun lalu.

Sebagai catatan, biaya cadangan pada triwulan II 2020 tercatat 32,4% lebih besar dibandingkan dengan triwulan II 2021.

FOLLOW US