• News

Volume Ekspor Produk Unggas Indonesia Capai 258,85 Ton

Asrul | Senin, 19/07/2021 11:47 WIB
Volume Ekspor Produk Unggas Indonesia Capai 258,85 Ton Anak-anak ayam. (Foto: Ist)

Jakarta, katakini.com - Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH) Kementerian Pertanian (Kementan), Nasrullah mengatakan, ekspor produk unggas Indonesia periode Januari-Mei 2021 mencapai 258,85 ton atau naik 12,98% dibanding periode yang sama tahun lalu.

Hal ini berdasarkan angka tetap Badan Pusat Statistik (BPS) yang diolah Pusat Data dan SIstem Informasi Pertanian (Pusdatin) Kementan dan Direktorat Jenderal PKH.

"Peningkatan volume ekspor produk unggas Januari-Mei 2021 tersebut, diikuti oleh peningkatan nilai ekspor 5,2% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, yakni dari nilai ekspor tahun 2020 sebesar USD 841,4 ribu menjadi USD 885,2 ribu pada tahun 2021," ujar Nasrullah.

Beberapa ekspor unggas Indonesia ke beberapa negara saat ini, yaitu unggas hidup seperti Day Old Chick (DOC), daging olahan ayam dan telur. Negara tujuan ekspor produk unggas Indonesia di antaranya Jepang, Qatar, Republic Democratic Timor Leste (RDTL) Papua Nugini dan Myanmar.

Bahkan produk olahan daging ayam Indonesia juga telah disetujui masuk di negara Uni Emirat Arab (UEA). Khusus ekspor ke negara Jepang, saat ini tengah dipersiapkan inspeksi dari pemerintah Jepang terkait perluasan jenis produk yang dapat diekspor, termasuk karkas ayam.

"Tembusnya produk olahan daging ayam Indonesia di pasar internasional menunjukkan, bahwa mutu produk dan status kesehatan hewan serta sistem jaminan keamanan pangan unggas Indonesia telah diterima atau diakui oleh negara maju," jelas Nasrullah.

Nasrullah menekankan, status kesehatan hewan menjadi kunci utama membuka peluang ekspor ke negara lain. Maka, Kementan secara konsisten mengembangkan dan memastikan informasi terbaru mengenai jaminan kesehatan hewan, mutu, dan keamanan setiap produk yang akan di ekspor.

Saat ini, kompartementalisasi bebas flu burung Indonesia telah diakui Organisasi Kesehatan Hewan Dunia (OIE) sesuai dengan standar internasional. Hal ini dapat dibuktikan dengan telah diterbitkannya daftar unit usaha kompartemen bebas flu burung Indonesia di website OIE.

Selain terus mendorong ekspor unggas produksi Indonesia, pemerintah melalui Kementan juga terus berupaya meningkatkan konsumsi protein asal unggas di masyarakat dalam negeri.

Upaya ini dilakukan melalui berbagai kegiatan promosi peningkatan konsumsi daging dan telur ayam, baik yang dilakukan oleh pemerintah maupun non pemerintah.

"Di masa pandemi saat ini, kami mengajak kepada masyarakat agar terus meningkatkan konsumsi daging dan telur ayam untuk menambah daya tahan dan imunitas tubuh, utamanya di masa PPKM darurat saat ini," tutup Nasrullah.

FOLLOW US