• News

Singapura Berniat Sumbangkan Vaksin Dibawah Inisiatif COVAX

Akhyar Zein | Sabtu, 17/07/2021 10:20 WIB
Singapura Berniat Sumbangkan Vaksin Dibawah Inisiatif COVAX Pengiriman vaksin Covid-19 yang didistribusikan oleh Fasilitas COVAX tiba di Abidjan, Pantai Gading, Jumat 25 Februari 2021.(foto: AP/ kompas.com)

Jakarta, Katakini.com - Singapura pada Jumat malam menyatakan niatnya untuk menyumbangkan vaksin Covid-19 ke negara lain di bawah inisiatif berbagi vaksin COVAX.

Berbicara pada Retret Pemimpin Informal Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) tentang Covid-19, Perdana Menteri Lee Hsien Loong mengatakan negara-negara yang program vaksinasinya lebih maju harus menyediakan kelebihan pasokan vaksin mereka untuk negara lain.

"Di kawasan kita, ekonomi APEC harus saling mendukung, baik untuk pandemi sekarang maupun yang akan datang. Misalnya, melalui bantuan teknis untuk memperkuat kemampuan kesehatan masyarakat nasional," kata Lee, seperti dikutip media lokal Channel News Asia.

Kementerian Kesehatan Singapura mengatakan lebih dari 6,57 juta dosis vaksin Covid-19 telah diberikan di bawah skema vaksinasi nasional, lebih dari 2,54 juta di antaranya telah mendapatkan vaksinasi secara penuh.

Inisiatif COVAX, yang dijalankan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan mitranya, bertujuan untuk memberikan akses yang adil ke vaksin Covid-19 kepada masyarakat di seluruh dunia.

Dalam pidatonya, Lee mengatakan anggota APEC harus memimpin untuk menghubungkan kembali ekonomi dan mengejar liberalisasi perdagangan.

Dia mencatat bahwa pandemi Covid-19 telah mengganggu perdagangan internasional dan pergerakan orang lintas batas.

"Dapat dimengerti, negara-negara bekerja menuju kemandirian, terutama untuk barang-barang penting, tetapi kita tidak boleh mengambil ini terlalu jauh," ujar dia.

Menurut Lee, perdagangan bebas masih penting untuk pemulihan dan kemakmuran ekonomi global dan implementasi yang cepat dari Perjanjian Fasilitasi Perdagangan WTO akan membuat perdagangan lebih cepat dan lebih murah serta memperkuat rantai pasokan.

"Kita juga harus bekerja sama untuk memulai kembali perjalanan internasional dengan aman, dengan mengembangkan standar umum untuk sertifikat vaksin digital dan identitas digital,” tambah dia.(AA)


FOLLOW US