Jakarta, katakini.com - Kementerian Perumahan Palestina di Gaza mengumumkan bahwa mereka mengalami kerugian senilai $ 479 juta (Rp6,9 Triliun) selama pemboman 11 hari Israel di daerah kantong itu pada bulan Mei.

Dalam konferensi pers, Wakil Menteri Perumahan Rakyat Naji Sarhan mengatakan kerugian yang dialami di sektor perumahan, infrastruktur, pembangunan dan ekonomi.

"Kerugian sektor perumahan dan infrastruktur mencapai 61 persen dari keseluruhan kerusakan yang terjadi, sektor pembangunan dan ekonomi 33 persen dan sektor pembangunan sosial tujuh persen," ujarnya dilansir Middleeast, Rabu (14/07).

Pemerintah Palestina di Gaza membentuk Komite Pemerintah Tinggi untuk Rekonstruksi Gaza menyusul serangan Israel.

Panitia, kata Sarhan, mengadopsi standar internasional terkait dengan perkiraan kerugian dan kerusakan yang ditimbulkan pada berbagai sektor.

Sarhan, yang kementeriannya mengawasi komite tersebut, mengatakan bahwa tantangan utama yang dihadapi Gaza dan penduduknya adalah serangan berulang-ulang Israel di daerah kantong yang terkepung itu.

Dia menyerukan masyarakat internasional untuk menghentikan agresi Israel di Gaza untuk membiarkan rakyatnya hidup damai dan bermartabat.

Sementara itu, dia menyerukan pembukaan penuh penyeberangan Gaza agar semua bahan yang dibutuhkan untuk sektor industri dan komersial masuk ke Jalur Gaza.

Dia meminta semua negara Arab untuk mengambil bagian dalam rekonstruksi Jalur Gaza dan menyediakan kebutuhan bantuan darurat, serta pembangunan kembali rumah dan fasilitas lainnya.