• News

Produksi Pesawat Tipe 787 akan Dipangkas oleh Boeing Akibat Ditemukan Kecacatan

Asrul | Selasa, 13/07/2021 19:05 WIB
Produksi Pesawat Tipe 787 akan Dipangkas oleh Boeing Akibat Ditemukan Kecacatan Pesawat Air China Boeing 737 MAX 8 dan pesawat China Southern Airlines Boeing 787 (atas) di Bandara Ibukota Beijing di Beijing, China. (Foto: AFP)

Seattle, katakini.com - Produsen raksasa pesawat terbang, Boeing Co akan memangkas tingkat produksi tipe 787, setelah ditemukan cacat dalam struktur pesawat tersebut.

Dalam laporan Reuters yang dikutip pada Selasa (13/7), Administrasi Penerbangan Federal AS (FAA) mengungkapkan, cacat terbaru ini melibatkan celah di mana sejumlah komponen digabungkan bersama dalam sekat tekanan maju.

Namun Boeing yang telah mengetahui masalah tersebut berjanji, akan memperbaikinya sebelum pesawat dikirim kepada pemesan.

Boeing tidak mengungkapkan tingkat produksi baru untuk tipe 787, tetapi mengatakan akan bergeser sementara di bawah tingkat saat ini yang berkisar lima jet per bulan.

Sepanjang 2021, perusahaan tersebut telah mengirimkan 156 jet dari semua jenis, dibandingkan dengan 157 pesawat sepanjang 2020.

Boeing tipe 737 MAX dan 787 mengalami kerusakan listrik dan masalah lainnya sejak akhir tahun lalu, dan hanya melanjutkan pengiriman 787 pada Maret setelah jeda lima bulan.

"Kami akan terus mengambil waktu yang diperlukan untuk memastikan pesawat Boeing memenuhi kualitas tertinggi sebelum pengiriman," kata Boeing.

Pada Juni lalu, Boeing mengirim 146 pesanan jet. Angka bersih itu memperhitungkan contoh di mana pembeli mengubah pesanan ke model lain atau membatalkannya sepenuhnya, termasuk 77 unit 737 MAX jet.

"Backlognya meningkat dari 4.121 menjadi 4.166 pesawat," tutur Boeing.

Boeing menyerahkan 45 pesawat kepada pelanggan pada Juni lalu, total bulanan tertinggi sejak Maret 2019, pasca dua kecelakaan fatal yang melibatkan Boeing 737 MAX.

Pengiriman Juni termasuk 10 pesawat berbadan lebar, salah satunya adalah 787-9 untuk Turkish Airlines.

Boeing juga mengirimkan 35 unit 737, termasuk 33 unit 737 MAX dan dua pesawat patroli maritim P-8 ke Angkatan Laut AS.

FOLLOW US