• News

Makin Harmonis dengan Israel, UEA Rencana Buka Kedutaan di Tel Aviv

Asrul | Selasa, 13/07/2021 07:32 WIB
Makin Harmonis dengan Israel, UEA Rencana Buka Kedutaan di Tel Aviv UEA menyetujui pembentukan kedutaan besar di kota Tel Aviv di Israel, kata pemerintah. (File / AFP)

Jakarta, katakini.com - Meskipun menghadapi banyak kritikan, Uni Emirat Arab tetap menjalani normalisasi dengan Israel dengan Abu Dhabi diperkirakan akan membuka kedutaannya di negara pendudukan pada hari Rabu.

Lokasi kedutaan adalah gedung Bursa Efek Tel Aviv dan bukan Yerusalem, yang dianggap Israel sebagai ibu kotanya dan telah berkampanye dengan penuh semangat untuk mendapatkan pengakuan internasional. Namun, sebagian besar negara telah menolak klaim ini.

Sebuah upacara, yang diselenggarakan oleh Duta Besar UEA untuk Israel, Mohammed Al Khaja , dilaporkan akan mencakup resepsi, pengibaran bendera, upacara pemotongan pita, dan tur VIP. Presiden Israel, Isaac Herzog, akan hadir.

Israel membuka kedutaan besarnya di ibu kota Emirat pada akhir Juni. Menteri Luar Negeri Israel Yair Lapid meresmikan kedutaan Israel di Abu Dhabi dan konsulat Israel di Dubai selama kunjungan dua hari.

Pembukaan kedutaan di Tel Aviv terjadi ketika hubungan antara UEA dan Arab Saudi mulai memburuk selama beberapa pekan terakhir sebagian karena pelukan erat Abu Dhabi terhadap negara pendudukan. 

Arab Saudi pekan lalu mengumumkan amandemen aturan yang mengatur impor dari negara-negara Dewan Kerjasama Teluk (GCC), dalam apa yang dilihat sebagai upaya untuk menantang status UEA sebagai pusat perdagangan dan bisnis di kawasan itu. 

Perubahan aturan akan berarti bahwa barang-barang yang dibuat di zona bebas di dalam UEA atau dengan keterlibatan Israel akan terpengaruh secara negatif.

Apa yang disebut Kesepakatan Abraham, yang menguraikan rincian normalisasi hubungan antara Israel dan beberapa negara Arab, yang dinegosiasikan di bawah mantan Presiden AS Donald Trump, juga menghadapi sejumlah kemunduran.

Dana Abraham, bagian dari komponen ekonomi Kesepakatan Abraham yang dibentuk untuk "menyuntikkan lebih dari $3 miliar ke pasar investasi pembangunan di sektor swasta untuk mempromosikan kerja sama ekonomi dan mendorong kemakmuran di Timur Tengah dan sekitarnya," dibekukan oleh pemerintahan Presiden Joe Biden.

Sebulan sebelumnya penjualan jet dan drone F-35 AS ke UEA, alasan utama mengapa negara Teluk itu menormalkan hubungan dengan Israel tahun lalu, dipertanyakan atas hubungan dekat Abu Dhabi dengan China. (Middleeast).

FOLLOW US