• News

KNKT: Penyebab Kecelakaan SJ-182 Masih Belum Ditemukan

Yahya Sukamdani | Senin, 21/06/2021 18:43 WIB
KNKT: Penyebab Kecelakaan SJ-182 Masih Belum Ditemukan Proses evakuasi korban pesawat Sriwijaya Air Sj-182.

Katakini.com – Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menyebutkan bahwa hingga saat ini penyebab kecelakaan pesawat Sriwijaya SJ-182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta, pada 9 Januari 2021 masih belum ditemukan.

“Investigasi masih akan banyak melakukan pemeriksaan dan penelitian,” kata Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono melalui keterangan tertulis yang diterima katakini.com di Jakarta, Minggu (21/6/2021).

Soerjanto mengatakan, pada 24 Mei lalu, KNKT telah membahas perkembangan investigasi dengan National Transportation Safety Board (NTSB), Boeing, Federal Aviation Administration (FAA), dan Transport Safety Investigation Bearueau (TSIB).

“Pertemuan menyimpulkan bahwa pemeriksaan komponen (pesawat SJ-182, red) belum selesai karena ada beberapa kendala, antara lain kerusakan alat pengetesan,” kata Soerjanto.

Invesigasi juga berencana melakukan beberapa simulasi menggunakan simulator yang diharapkan dapat dilakukan pada akhir Juni ini. Simulasi akan menggunakan data Flight Data Reordr (FDR) dan Cockpit Voice Recorder (CVR).

Pertemuan itu juga membahas penerbitan Continued Airworthiness Notification to the International Community (CANIC) oleh FAA pada 14 Mei 2021.

CANIC menyampaikan pada saat proses investigasi, Boeing menemukan isu tentang potensi kegagalan flap synchro wire yang tidak terdeteksi oleh autothrottle computer.

“Namun demikian, berdasarkan data awal proses investigasi menunjukkan sangat kecil kemungkinannya kecelakaan Sriwijaya Air disebabkan oleh isu itu,” demikian sebut CANIC.

Berdasarkan hasil investigasi KNKT, fakta menunjukkan bahwa satu pengatur tenaga mesin berkurang, sehingga timbul perbedaan tenaga mesin.

KNKT hingga saat ini belum menemukan keterkaitan antara kegagalan flap synchro wire dengan pergerakan pengatur tenaga mesin. Investigasi juga masih mendalami data FDR dan CVR, termasuk rencana simulasi,” katanya.

FOLLOW US