• News

Pererat Kekeluargaan, Ratusan Aktivis Teater Syahid Kumpul di Situ Gintung

Yahya Sukamdani | Minggu, 23/05/2021 10:52 WIB
Pererat Kekeluargaan, Ratusan Aktivis Teater Syahid Kumpul di Situ Gintung Pendiri Teater Syahid UIN Syarief Hidayatullah Jakarta, Aries Budiono. Foto: katakini.com

Katakini.com – Tidak kurang dari 200 alumni dan anggota serta pengurus aktif Teater Syarief Hidayatulah (Teater Syahid) Universitas Islam Negeri (UIN) Syarief Hidayatullah Jakarta berkumpul di Pulau Situ Gintung, Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, Sabtu (22/5/2021).

Pertemuan yang dibalut dengan tema “Road To 33 Tahun Teater Syahid, Pertemuan Keluarga Teater Syahid 1988-2021”dibuat dalam upaya mempererat silaturahmi dan kekeluargaan dengan tetap mengutamakan Protokol Kesehatan (Prokes) untuk mencegah penyebaran pandemi Covid-19.

“Usia 33 tahun bukan waktu yang singkat bagi sebuah organisasi untuk tetap eksis dan produktif berkesenian,” kata Ahsan Jamet Hamidi, salah satu inisiator pertemuan tersebut.

Jamet mengatakan, kehadiran para pendiri Teater Syahid, alumni, hingga anggota aktif tahun 2021, membuktikan bahwa Teater Syahid bukan hanya sebuah kelompok teater, melainkan telah menjadi keluarga yang tidak terpisah oleh waktu.

“Alumninya telah banyak berkiprah di berbagai bidang dan memiliki kesibukan masing-masing. Tetapi hari ini sebagian besar dari mereka hadir. Bahkan ada alumni yang langsung terbang dari Palembang,” tutur Jamet.

Aries Budiono, salah satu pendiri Teater Syahid, bersama rekan pendiri yang hadir, Asaf Tafdil dan Wawab Ibnu Sadr, mengaku terkejut melihat banyaknya keluarga Teater Syahid yang datang. Sekaligus ia terharu dan bangga melihat para penerusnya mampu mempertahankan eksistensi Teater Syahid hingga puluhan tahun.

“Tidak mudah mempertahankan eksistensi sebuah organisasi, apalagi kelompok seni, untuk tetap bertahan hingga puluhan tahun,” kata Aries.

Aries berharap, generasi penerus Teater Syahid terus mempertahankan tradisi kekeluarga dan tradisi berkesenian yang tetep mengutamakan nilai-nilai cinta terhadap sesama dengan tanpa meninggalkan identitas mahasiswa UIN Jakarta yang diselimuti oleh nilai-nilai keagamaan.

“Hanya cinta dan kemampuan memaknai nilai-nilai silaturahmi yang membuat kita tetap bersama sebagai keluarga hingga puluhan tahun. Perbedaan sikap dan pendapat dalam satu keluarga itu sudah menjadi keniscayaan. Tapi terpenting adalah perbedaan itu tidak membuat lupa bahwa kita adalah kelurga besar Teater Syahid,” tutur mantan Ketua HMI Cabang Ciputat ini.

Ketua Teater Syahid, Ahmad Fauzi, mengaku perhelatan Road To 33 Tahun Teater Syahid ini membuat dirinya dan para anggota makin semangat menggali potensi diri di Teater Syahid.

“Kedatangan para pendiri, alumni, dan senior adalah satu bukti bahwa Teater Syahid yang tetap dan mampu memberi warna kepada para anggotanya,” kata Fauzi.

“Dan terpenting, kegiatan ini membuat kita para pengurus dan anggota aktif, merasa tidak pernah ditinggalkan oleh para senior,” katanya.

 

FOLLOW US