• News

H+2 Lebaran, Ribuan Masyarakat Nyeberang ke Kepulauan Seribu

Yahya Sukamdani | Jum'at, 14/05/2021 19:07 WIB
H+2 Lebaran, Ribuan Masyarakat Nyeberang ke Kepulauan Seribu Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyapa penumpang kapal yang akan berangkat dari Pelabuhan Kaliadem menuju Kepulauan Seribu, Jakarta, Jumat (14/5/201).

Katakini.com – Hari kedua atau H+2 Lebaran 1442 H, Jumat (14/5/2021), tercatat 1.768 orang menyeberang dari Pelabuhan Kaliadem, Muara Angke, Jakarta Utara menuju ke Kepulauan Seribu, Jakarta.

Pada hari Sabtu dan Minggu besok diperkirakan terjadi peningkatan penumpang di Pelabuhan Kaliadem menuju ke Kepulauan Seribu.

"Untuk itu saya minta pengecekan random test dilakukan lebih masif dengan menambah jumlah alat tes rapid antigen dan petugasnya. Saya minta petugas kesehatan dari BKKP Ditjen Perhubungan Laut membantu pelaksanaan pengecekan rapid tes antigen yang dilakukan oleh Satgas dan Kepolisian,” kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi di Pelabuan Kaliadem.

Menurut Menhub, Pelabuhan Kaliadem dan Stasiun Manggarai merupakan simpul transportasi yang masih diperbolehkan beroperasi untuk melayani masyarakat di kawasan aglomerasi.

Khususnya di Jabodetabek yang pergerakannya paling besar dibandingkan kawasan aglomerasi lainnya.

Menhub mengingatkan para petugas untuk selalu mengimbau kepada penumpang agar selalu disiplin menerapkan protokol kesehatan yaitu menjaga jarak, mencuci tangan, dan memakai masker.

“Saya juga meminta  kapasitas maksimal kapal dikurangi lagi dari 50 persen, jika masih terlalu padat,” tutur Menhub.

Penumpang KRL Turun
Pergerakan penumpang KRL hari ini tercatat sekitar 200 ribu oarang, menurun dibandingkan masa normal sebelum berlakunya pengetatan pengendalian transportasi (pada 13 April 2021) yaitu sebanyak 368.805 orang.

Meskpun demikian, Menhub memperkirakan pergerakan penumpang KRL pada Sabtu dan Minggu besok akan meningkat hingga 300 ribu sampai dengan 400 ribu penumpang KRL perharinya.

“Untuk mengantisipasi kepadatan itu, saya meminta kepada PT KCI untuk benar-benar mengawal protokol kesehatan dan pembatasan kapasitas maksimal penumpang. Petugas perlu ditambah dan lakukan dengan profesional,” kata Menhub.

Menhub juga meminta untuk mengintensifkan pengecekan kesehatan secara acak (random) menggunakan rapid tes antigen di sejumlah stasiun keberangkatan  yang berpotensi mengalami penumpukan penumpang.

Untuk mengendalikan pergerakan transportasi di kawasan aglomerasi, Menhub meminta kepada Pemerintah Daerah di wilayah aglomerasi seperti Jabodetabek, Medan, Semarang, Surabaya, Bandung dan Makasar untuk melakukan pemetaan lokasi yang kemungkinan terjadi kepadatan untuk mencegah potensi terjadi penyebaran Covid-19.

“Pergerakan transportasi di aglomerasi memang diperbolehkan, tetapi protokol kesehatan harus tetap dijaga dan jangan sampai terjadi kerumunan yang tidak terkendali,” ucap Menhub.

FOLLOW US