• News

Sempat Ditolak Beberapa Negara, WHO Desak Dunia Kembali Gunakan Vaksin AstraZeneca

Asrul | Sabtu, 20/03/2021 12:08 WIB
Sempat Ditolak Beberapa Negara, WHO Desak Dunia Kembali Gunakan Vaksin AstraZeneca Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus

Jenewa, katakini.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendesak dunia tetap menggunakan vaksin COVID-19 AstraZeneca menyusul laporan kasus pembekuan darah pasca menggunakan vaksin tersebut.

"Kami mendesak negara-negara untuk terus menggunakan vaksin penting COVID-19 ini," kata Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus pada konferensi pers di Jenewa pada Jumat (19/3), seperti disadur dari Reuters.

Dia berbicara setelah panel keamanan vaksin badan kesehatan global mengatakan data yang tersedia tentang suntikan AstraZeneca tidak menunjukkan peningkatan keseluruhan dalam kondisi pembekuan.

Regulator Eropa dan Inggris juga mengatakan minggu ini bahwa manfaat tembakan AstraZeneca lebih besar daripada risikonya, mendorong berbagai negara untuk mencabut penangguhan mereka.

"Vaksin AstraZeneca sangat penting karena menyumbang lebih dari 90 persen vaksin yang didistribusikan melalui COVAX," tambah Tedros, mengacu pada skema pembagian vaksin global yang dipimpin WHO.

"Tidak diragukan lagi. COVID-19 adalah penyakit yang mematikan, dan vaksin Oxford-AstraZeneca dapat mencegahnya. Penting juga untuk diingat bahwa COVID-19 sendiri dapat menyebabkan penggumpalan darah dan trombosit yang rendah."

Komite penasihat global WHO untuk keamanan vaksin mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa vaksin AstraZeneca memiliki "profil risiko-manfaat yang positif" dan "potensi luar biasa" untuk mencegah infeksi dan mengurangi kematian.

Panel WHO yang terdiri dari 12 ahli independen, yang bertemu secara virtual pada hari Selasa dan Kamis, meninjau data keamanan dari Eropa, Inggris, India, dan database global WHO.

"Meskipun kejadian tromboemboli yang sangat langka dan unik dalam kombinasi dengan trombositopenia, seperti trombosis sinus vena serebral (CVST), juga telah dilaporkan setelah vaksinasi dengan vaksin AstraZeneca COVID-19 di Eropa, belum diketahui secara pasti bahwa kejadian tersebut disebabkan oleh vaksinasi," kata panel tersebut.

FOLLOW US