Katakini.com - Junta militer Myanmar mengeluarkan kelompok Arakan Army dari daftar kelompok teror, Kamis.

“Saat ini, Persatuan Tentara Arakan/Arakan tidak lagi melakukan aksi terorisme," ujar Komite Sentral Anti-Terorisme negara itu mengatakan dalam sebuah pengumuman resmi.

"Dewan Administrasi Negara mencabut deklarasi sebagai kelompok teroris mulai 11 Maret 2021 untuk membangun perdamaian abadi sesuai dengan lima rencana kerja ke depan dan sembilan tujuan Dewan."

Tentara Arakan, kelompok pemberontak etnis Rakhine yang didirikan pada 2009, terdaftar sebagai kelompok teror pada 23 Maret tahun lalu.

Kelompok ini berbasis di Provinsi Kachin utara Myanmar.

Langkah itu dilakukan setelah Tatmadaw - nama resmi tentara Myanmar - melancarkan kudeta militer pada 1 Februari, membentuk Dewan Administrasi Negara untuk menjalankan negara mayoritas Buddha itu.

 

- Lebih banyak korban dalam protes anti kudeta

Demonstrasi besar-besaran meletus di negara Asia Tenggara itu sejak kudeta.

Lebih dari 70 orang tewas dalam tembakan setelah pasukan junta mencoba menghentikan protes anti-kudeta dan lebih dari 2.000 orang ditangkap.

Setidaknya tujuh orang tewas pada Kamis karena aksi agresif pasukan junta dalam membubarkan demonstrasi, ujar media lokal.

Menurut Khit Thit Media, enam orang tewas, sementara delapan lainnya luka-luka di wilayah Magway tengah negara itu.

Satu lagi pengunjuk rasa ditembak oleh pasukan junta di wilayah Okkalapa Utara dekat pusat komersial Yangon, ujar situs web Myanmar Now.(Anadolu Agency)