• News

Populasi Yahudi di Tepi Barat Meningkat 42% Sejak 2010

Akhyar Zein | Rabu, 10/03/2021 21:58 WIB
Populasi Yahudi di Tepi Barat Meningkat 42% Sejak 2010 Pembangunan pemukiman ilegal oleh Israel di Tepi Barat. (Foto Anadolu Agency)

Katakini.com - Populasi pemukim Yahudi di Tepi Barat, wilayah Palestina yang diduduki telah meningkat 42 persen sejak 2010, ungkap sebuah laporan dari LSM Israel pada Selasa.

Sekarang ada 440.000 pemukim di wilayah pendudukan, tambah laporan kelompok hak asasi manusia Israel B’Tselem dan Kerem Navot.

"Berbagai otoritas negara mendorong orang Yahudi untuk pindah ke permukiman dan mengembangkan usaha keuangan di dalam dan sekitar mereka," kata laporan itu.

“Negara bagian menawarkan banyak manfaat dan insentif bagi para pemukim dan permukiman, baik melalui jalur resmi maupun tidak resmi - ditinjau secara ekstensif di sini. Keluarga yang kekurangan modal atau sumber pendapatan yang besar dapat membeli rumah di pemukiman,” tambah dia.

Laporan tersebut mencatat bahwa peningkatan populasi pemukim Yahudi terjadi dengan cepat, terutama di Modi’in Illit dan Beitar Illit, dua pemukiman ultra-Ortodoks besar di Tepi Barat.

Pada akhir tahun 2020, jumlah pemukim di kedua permukiman tersebut mencapai 140.053, yang hampir sepertiga dari populasi pemukim di Tepi Barat.

Angka ini meningkat 435 persen dibandingkan tahun 2000, ketika populasi pemukim kedua permukiman saat itu hanya 32.200 jiwa.

“Manfaat dan insentif lebih lanjut ditawarkan ke kawasan industri di Tepi Barat, termasuk potongan biaya tanah dan subsidi pekerjaan,” kata laporan itu.

“Israel juga mendorong orang-orang Yahudi untuk mendirikan pos-pos baru, yang beroperasi sebagai pertanian dan memungkinkan pengambilalihan lahan pertanian dan padang rumput Palestina secara ekstensif. Empat puluh ladang pertanian semacam itu telah didirikan dalam satu dekade terakhir, secara efektif mengambil alih puluhan ribu hektar,” kata laporan itu.

Laporan itu menekankan bahwa "rezim Israel, yang berjuang untuk mempromosikan dan mengabadikan supremasi Yahudi di seluruh wilayah antara Sungai Yordania dan Laut Mediterania, adalah rezim apartheid."

"Dua dekade memasuki abad ke-21, Israel tampak lebih bertekad dari sebelumnya untuk terus menegakkan dan melanggengkan rezim apartheid di seluruh wilayah di bawah kendalinya, hingga dekade mendatang," kata B’Tselem.

Tepi Barat, termasuk Yerusalem Timur, dianggap sebagai wilayah pendudukan menurut hukum internasional, membuat semua permukiman Yahudi di sana ilegal. (Anadolu Agency)

FOLLOW US