• News

Mundur Dua Hari, Peluncuran Awak NASA ke ISS di Tunda

Asrul | Selasa, 09/03/2021 09:47 WIB
Mundur Dua Hari, Peluncuran Awak NASA ke ISS di Tunda Penjelajah luar angkasa milik NASA (foto: UPI)

New York, katakini.com - Rencana peluncuran awak NASA berikutnya ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) dengan menumpang roket SpaceX, kini mundur dua hari dari jadwal sebelumnya menjadi 22 April 2021.

SpaceX, perusahaan roket swasta milik miliarder Elon Musk, sebelumnya dijadwalkan membawa tim stasiun luar angkasa keduanya ke orbit NASA pada akhir Maret. Tetapi NASA mengumumkan pada Januari lalu bahwa jadwal peluncuran mundur menjadi 20 April.

Jadwal itu disesuaikan lagi berdasarkan waktu penerbangan yang tersedia ke stasiun luar angkasa, didorong oleh mekanisme orbital, yang akan menjaga kebutuhan astronot untuk tidur seminimal mungkin. Demikian keterangan juru bicara NASA Dan Huot pada Selasa (9/3) dikutip dari Reuters.

Penerbangan ini menandai misi rotasi awak stasiun luar angkasa kedua yang diluncurkan di atas pesawat ruang angkasa milik pribadi roket SpaceX Falcon 9, dengan ujung kapsul Crew Dragon yang akan dibawa ke orbit.

SpaceX Crew-2 yang beranggotakan empat orang terdiri dari dua astronot NASA, komandan misi Shane Kimbrough dan pilot Megan McArthur, bersama dengan astronot Jepang Akihiko Hoshide dan sesama spesialis misi Thomas Pesquet dari Badan Antariksa Eropa.

Setelah mendarat di stasiun luar angkasa, mereka akan bergabung dengan empat astronot SpaceX Crew-1 yang tiba pada November, dan kosmonot dibawa ke pos terdepan yang mengorbit di atas pesawat ruang angkasa Soyuz MS-18.

Crew-2 yang baru tiba akan tetap berada di orbit enam bulan, sementara Crew-1 akan kembali ke bumi pada awal Mei.

McArthur akan menjadi orang kedua dari keluarganya yang mengendarai Crew Dragon ke luar angkasa. Suaminya, Bob Behnken, adalah salah satu dari dua astronot NASA pada peluncuran Crew Dragon berawak pertama, penerbangan uji coba Agustus lalu menandai misi orbit manusia pertama NASA dari tanah AS dalam sembilan tahun, menyusul berakhirnya program pesawat ulang-alik pada 2011.

 

FOLLOW US