• News

Uni Eropa Setuju Jatuhkan Sanksi pada Pejabat Rusia Atas Penahanan kritikus Kremlin

Asrul | Selasa, 23/02/2021 07:08 WIB
Uni Eropa Setuju Jatuhkan Sanksi pada Pejabat Rusia Atas Penahanan kritikus Kremlin Bendera Uni Eropa bersanding dengan bendera Amerika Serikat (Foto: Ist)

Brussels, katakini.com - Para Menteri Luar Negeri Uni Eropa (UE) setuju untuk menjatuhkan sanksi kepada pejabat Rusia karena memenjarakan kritikus Kremlin, Alexei Navalny.

Para diplomat mengatakan kepada AFP, sanksi Rusia akan menargetkan empat pejabat senior yang dianggap bertanggung jawab atas penganiayaan Navalny, menggunakan rezim hak asasi manusia baru UE yang diadopsi tahun lalu.

Para diplomat tidak menyebutkan nama orang-orang yang menjadi sasaran, tetapi langkah terbatas tersebut tampaknya akan mengecewakan mereka yang menyerukan tanggapan keras.

Rekan Navalny dan anggota parlemen Eropa telah mendesak para menteri yang bertemu di Brussel untuk mengejar oligarki yang dituduh mendanai pemerintahan Presiden Vladimir Putin.

Menteri Luar Negeri Jerman, Heiko Maas mengatakan, sanksi itu dimaksudkan untuk mengirimkan pernyataan bahwa kami tidak siap menerima hal-hal tertentu. "Tapi kita juga perlu terus berdialog dengan Rusia," kata dia.

Kepala Kebijakan Luar Negeri UE, Josep Borrell tidak mengkonfirmasi jumlah orang yang akan menjadi sasaran. Dia mengatakan akan secara resmi mengajukan nama-nama yang akan diberi sanksi dan berharap tindakan itu akan dilakukan dalam waktu seminggu.

"Kami harus memberikan sanksi kepada orang-orang yang terkait langsung dengan penangkapannya, hukumannya, penganiayaannya," kata Borrell.

Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan dalam sebuah pernyataan, keputusan itu dengan alasan yang dibuat-buat untuk mempersiapkan pembatasan sepihak baru yang melanggar hukum terhadap warga negara Rusia, mengecewakan.

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) yang baru, Antony Blinken, secara virtual ikut serta dalam pertemuan UE, dan menyambut baik keputusan itu, kata juru bicara Departemen Luar Negeri Ned Price.

Navalny, kritikus domestik Putin yang paling terkemuka, bulan ini dipenjara selama hampir tiga tahun setelah kembali ke Rusia setelah menjalani perawatan di Jerman karena keracunannya.

Dua rekan terdekat Navalny mendesak sanksi terhadap lingkaran teratas Putin pada pertemuan dengan delapan menteri luar negeri Uni Eropa di Brussel pada Minggu (21/2).

"Jika hanya 10 pejabat Kremlin yang tidak bepergian ke luar negeri dan tidak memiliki aset ke luar negeri, maka itu tidak akan menyakitkan," kata asisten utama Navalny Leonid Volkov kepada wartawan.

FOLLOW US