Katakini.com - Kasus Covid-19 di Indonesia telah mencapai 1.012.350 orang, setelah bertambah sebanyak 13.094 kasus baru pada Selasa.
Catatan 1 juta kasus ini terjadi dalam kurun 11 bulan pandemi, setelah kasus pertama dilaporkan pada 2 Maret 2020.
Menurut data yang dirilis Satuan Tugas Penanganan Covid-19, kasus meninggal bertambah 336 orang menjadi 28.468 orang.
Kasus aktif berjumlah 163.526 orang, sedangkan 82.156 orang lainnya masih berstatus sebagai suspect.
Lebih dari 78 persen kasus baru yang dilaporkan dalam 24 jam terakhir terjadi di Pulau Jawa dan Bali.
Pemerintah sendiri telah membatasi kegiatan masyarakat di Jawa dan Bali sejak 11 Januari 2021 sebagai upaya menekan lonjakan kasus akibat tingginya mobilitas masyarakat pada libur Natal dan Tahun Baru.
Dalam kebijakan pembatasan yang kini memasuki pekan ketiga, pemerintah masih mengizinkan sektor esensial untuk beroperasi, membatasi pekerja di kantor maksimal 25 persen, mewajibkan sekolah jarak jauh, serta membatasi jam operasional pusat perbelanjaan hingga pukul 20.00.
Namun, Epidemiolog dari Griffith University Australia Dicky Budiman menilai pembatasan kegiatan model ini tidak cukup efektif untuk mengatasi buruknya situasi pandemi di Indonesia saat ini.
Menurut Dicky, positivity rate di Indonesia yang melampaui 25 persen dalam beberapa hari terakhir menjadi penanda bahwa pandemi sangat tidak terkendali.
“Sudah saatnya pemerintah menginjak rem darurat untuk mengendalikan kasus,” kata Dicky kepada Anadolu Agency.
Selain itu, Dicky meyakini masih banyak kasus yang tidak terdeteksi di luar angka 1 juta yang tercatat saat ini karena terbatasnya sistem deteksi pemerintah melalui tes dan penelusuran kontak.
“Ini bukan gambaran kasus yang sebenarnya, ada jauh lebih banyak kasus, bisa berkali-kali lipat dari yang dilaporkan saat ini,” kata Dicky.(Anadolu Agency)