• News

Uji Coba Tahap Akhir, Filipina Amankan 30 Juta Dosis Vaksin Novavax

Syafira | Senin, 11/01/2021 05:35 WIB
Uji Coba Tahap Akhir, Filipina Amankan 30 Juta Dosis Vaksin Novavax Ilustrasi Vaksin

Menila, katakini.com - Pemerintah Filipina telah mengamankan 30 juta dosis vaksin virus corona (COVID-19) yang dikembangkan perusahaan farmasi Amerika Serikat (AS), Novavax.

Dilansir dari AFP, ini kesepakatan vaksin kedua yang ditandatangani pemerintah nasional, yang semakin mendapat kecaman karena lambatnya pengadaan suntikan untuk negara kepulauan di mana hampir setengah juta infeksi telah tercatat.

Pemerintah berharap mendapatkan 148 juta dosis tahun ini dari tujuh perusahaan, cukup untuk sekitar 70 persen dari populasinya. Tetapi pemerintah telah memperingatkan itu akan bergantung pada pasokan global.

Dalam kesepakatan dengan Serum Institute of India, pembuat vaksin terbesar di dunia, Filipina akan membeli 30 juta dosis suntikan yang dikembangkan oleh Novavax, kata satuan tugas vaksin pemerintah dalam sebuah pernyataan.

Harganya belum final tapi vaksinnya akan tersedia mulai kuartal ketiga.

Pernyataan itu mengatakan, vaksin Novavax sedang dalam uji coba pada manusia tahap akhir di AS, Meksiko dan Inggris dan diharapkan akan disetujui untuk digunakan oleh regulator internasional.

Sebelumnya, Filipina menandatangani kesepakatan dengan AstraZeneca untuk 2,6 juta dosis vaksin yang dikembangkan dengan Universitas Oxford. Pemerintah berharap mendapatkan 30 juta lagi dari perusahaan menggunakan pendanaan publik dan swasta.

Tidak ada vaksin yang disetujui oleh Food and Drug Administration (FDA) negara itu, yang diwajibkan sebelum dapat diluncurkan di seluruh negara berpenduduk 110 juta orang.

Tiga pembuat obat, Pfizer, AstraZeneca, dan Gamaleya Rusia  telah mengajukan izin penggunaan darurat.

Duterte memicu protes bulan lalu setelah mengungkapkan bahwa anggota tim keamanannya telah diberi vaksin yang dibuat oleh Sinopharm China.

Otoritas kesehatan memperingatkan lonjakan infeksi dalam beberapa minggu mendatang setelah liburan Natal dan pertemuan keagamaan besar-besaran pada hari Sabtu.

Beberapa ratus ribu umat Katolik mengabaikan permohonan resmi untuk tinggal di rumah dan sebaliknya berbondong-bondong ke gereja untuk melihat sekilas patung Yesus Kristus yang berusia berabad-abad yang diyakini memiliki kekuatan penyembuhan yang ajaib.

Pihak berwenang mengatakan itu bisa menjadi acara penyebar super dan mendesak peserta untuk mengisolasi diri.

FOLLOW US