• News

Kementan Ajak Organisasi Pertanian Kawal Pangan Bekelanjutan

Asrul | Kamis, 24/12/2020 16:30 WIB
Kementan Ajak Organisasi Pertanian Kawal Pangan Bekelanjutan Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo pada peringatan Hari Anti Korupsi Sedunia (Hakordia) tahun 2020 di Lapangan Kantor Pusat Kementan, Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Jumat 18 Desember 2020. (Foto: Kementan/jurnas.com)

Jakarta, katakini.com - Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo meminta agar seluruh organisasi pertanian nasional ikut mengawal pangan yang berkelanjutan untuk kehidupan yang lebih baik.

"Saya mendukung hadirnya organisasi yang lebih harmonis dan berjalan baik, dengan visi menghadirkan kemajuan bagi bangsa melalui pertanian," kata Syahrul saat memberikan sambutan pada Munas Perhimpunan Sarjana Pertanian Indonesia (PISPI) secara virtual, Rabu (23/12).

Menurut Mentan Syahrul, kontribusi PISPI sangatlah besar, terutama dalam memberikan rekomendasi pada perkembangan pertanian modern. Organisasi tersebut juga sering memberi masukan terkait pertanian holistik, komprehensif dan terintegrasi satu dengan lainnya.

"Kementerian tidak bisa bergerak sendiri. Kita harus bersama-sama menghadapi tantangan dari waktu ke waktu sesuai perkembangan dan kemajuan era yang ada. Saya berharap Munas ini menjadi konsolidasi bagi kita semua," katanya.

Sementara itu, Ketua Umum PISPI, Sunarso menyampaikan siap berkolaborasi memajukan sektor pertanian yang kreatif, inovatif, visioner dan integratif. Terlebih lagi saat ini banyak lahan pertanian yang berubah fungsi menjadi lahan property dan kawasan industri.

"Harus dilakukan proses strategi jangka panjang hingga 50 tahun ke depan karena permasalahan pertanian akan terus berkembang. Untuk itu dibutuhkan pemecahan masalah yang visioner dan konsistensi kebijakan, sehingga kita tidak selalu menghadapi masalah yang sama," katanya.

Sunarso menambahkan, pembangunan pertanian yang integratif adalah pembangunan pertanian yang tidak bisa diserahkan kepada Kementerian Pertanian (Kementan) saja, namun juga harus menjadi gerakan masif yang dikerjakan secara lintas sektoral.

"Para sarjana pertanian, petani, bahkan Kementerian sesungguhnya tidak bisa menyelesaikan masalah pertanian sendiri. Masalah pertanian itu harus diselesaikan oleh semua elemen dengan mengesampingkan ego sektoral," tutupnya.

FOLLOW US