• News

Menko Luhut: Pemerintah Lirik Dataran Tinggi Lainnya untuk Pengembangan Food Estate

Asrul | Sabtu, 19/12/2020 08:05 WIB
Menko Luhut: Pemerintah Lirik Dataran Tinggi Lainnya untuk Pengembangan Food Estate Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mendampingi Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan meninjau langsung perkembangan penanaman dan kawasan lahan lumbung pangan baru (food estate) di Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas) pada Jumat 18 Desember 2020. (Foto: Ist)

Humbahas, katakini.com -  Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo mengatakan, penanaman di areal lumbung pangan baru (food estate) berbasis hortikultura di Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas) selesai Januari 2021.

Hal itu disampaikan saat mendampingi Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Menko Maritim dan Investasi), Luhut Binsar Pandjaitan meninjau lokasi food estate di Desa Ria-Ria, Kecamatan Pollung, Kabupaten Humbahas, Jumat (18/12).

"Pengolahan lahan food estate ini sudah hampir 90% lebih, pengolahan sampai dengan membangun bedengan sudah sampai 70%. Desember ini, selesai 100% pemasangan mulsa dan penanamannya itu sudah tidak lama tinggal butuh menggerakkan lebih banyak orang. Insyaallah penanaman sudah selesai Januari sesuai dengan target," ujar Mentan Syahrul.

Mentan Syahrul mengatakan kawasan lumbung pangan Kabupaten Humbahas merupakan pengembangan lahan pertanian berbasis hortikultura sebagai komoditi utama.

Terdapat tiga komoditi yang akan dikembangkan di kawasan food estate Humbahas di antaranya kentang, bawang merah dan bawang putih. "Kita tinggal kita tunggu bagaimana melakukan budidaya dan penjagaan sehingga bisa panen dalam waktu yang sudah direncanakan," ujarnya.

Dikesempatan yang sama, Luhut mengatakan, progres pengerjaan lahan food estate sangat signifikan. Dalam empat tahun ke depan, lahan food estate Sumatera Utara ini akan diperluas sampai 30.000 hektare dan akan dikembangkan penanaman hortikultura.

Pada tahun 2020, target pembangunan kawasan food estate Humbahas seluas 1.000 hektare terdiri dari seluas 215 hektare dari APBN Kementerian Pertanian (Kementan) sedangkan seluas 785 hektare dikelola oleh pihak swasta.

"Ini baru pertama di Indonesia ada hamparan 215 hektare yang ditanami kentang, bawang putih dan bawang merah. Dari hasil data yang sudah dilaporkan Kepala Balitbang Kementerian Pertanian hasilnya perkembangannya sangat baik," ujarnya.

Menko Luhut mengatakan kawasan lahan pengembangan food estate ini akan menjadi model percontohan untuk daerah lain sehingga kedepan kekurangan yang ditemui dalam proses olah lahan, budidaya, panen hingga pasca panen menjadi perbaikan di daerah lain.

"Nah, kalau ini terus berjalan, rencana Pak Syahrul Limpo ini baru 215 hektare nanti akan 1000 hektare total semua 30.000 hektare. Jadi ini sebagai model sekarang. Saya rasa kita belajar dari kekurangan-kekurangan di sini untuk perbaiki nanti di tempat lain," kata Luhut.

Menko luhut juga mengungkapkan, saat ini pemerintah sedang melihat dataran tinggi lainnya untuk dapat dikembangkan kawasan food estate. Seperti di pulau Sulawesi atau pulau Jawa, untuk dapat mengembangkan pertanian serta menyejahterakan penduduk di sekitarnya.

"Di Sulawesi ada juga ketinggian 1000-1200 tanah seperti ini nanti kita bikin lagi atau nanti di Jawa mungkin 500 atau 1000 hektar seperti ini kita buat lagi model seperti ini jadi dengan begitu swadaya hortikultura kita juga selesai bisa dalam 5 tahun kedepan,"ungkap Luhut.

Selain itu, Luhut menekankan, kawasan food estate tidak menganggu lingkungan hutan. Komoditi ditanam di tanah yang tidak tertanam pohon, sehingga hutan tetap terjaga dengan baik.

Untuk menjaga tanah agar tidak longsor juga akan ditanami kacang macadamia, kopi, dan tanaman keras lainnya. "Hutan-hutan nya tidak akan dipotong jadi tanah-tanah yang tidak ada pohonnya itu yang semak-semak itu yang akan kita jadikan lahan. Jadi lingkungan tetap terjaga," ujarnya.

"Disini ada kentang, bawang putih dan hutan akan tetap. Pak Kepala Balitbang juga menanam pohon macadamia, kopi, tanaman keras supaya walaupun ini kemiringannya 15 derajat persen kita jaga supaya tidak ada longsor," sambungnya.

FOLLOW US