• News

Merkel Tolak Seruan Yunani Soal Embargo Senjata UE Terhadap Turki

Akhyar Zein | Sabtu, 12/12/2020 11:20 WIB
Merkel Tolak Seruan Yunani Soal Embargo Senjata UE Terhadap Turki Kanselir Jerman Angela Merkel

Katakini.com - Kanselir Jerman Angela Merkel pada Jumat menolak seruan Yunani untuk memberlakukan embargo senjata Uni Eropa (UE) terhadap Turki, dan menggarisbawahi komitmen strategis Berlin dalam aliansi NATO.

Berbicara kepada wartawan setelah pertemuan puncak para pemimpin Uni Eropa di Brussel, Merkel mengatakan dirinya merasa senang dengan hasil pertemuan tersebut, dan mengatakan keputusan tentang hubungan Turki-Uni Eropa juga "seimbang."

Terkait permintaan Yunani kepada Jerman untuk menghentikan penjualan senjata dan pengiriman kapal selam kelas Type 214 ke Turki, Merkel mengatakan mereka harus mempertimbangkan "ketergantungan strategis" dalam aliansi NATO.

"Masalah yang berkaitan dengan ekspor dan pengiriman senjata harus dibahas dalam aliansi NATO," kata Merkel, menambahkan bahwa mayoritas anggota UE juga merupakan anggota blok pertahanan itu.

Menjelang KTT, Yunani telah menyerukan embargo senjata UE terhadap Turki karena ketegangan baru-baru ini di Mediterania Timur.

Tetapi selama diskusi pada Kamis malam, mayoritas pemimpin Eropa menentang embargo senjata atau sanksi ekonomi yang berat, malah memilih opsi yang lebih lunak.

Merkel mengatakan kepada wartawan pada Jumat bahwa mereka akan melanjutkan diskusi mereka tentang Turki dalam beberapa minggu mendatang.

"Kami juga ingin mengoordinasikan kebijakan kami dengan pemerintahan AS mendatang tentang Turki," kata Merkel, mengacu pada pemerintahan Biden, yang akan menjabat pada 20 Januari.

Dia mengatakan pemerintahnya akan menunggu laporan oleh kepala kebijakan luar negeri UE Josep Borrell tentang hubungan Turki-UE sebelum melakukan evaluasi lebih lanjut tentang masalah tersebut.

`Penawaran positif masih ada di meja`

Para pemimpin Eropa mengkritik Turki secara tajam karena kegiatan eksplorasi energinya di Mediterania Timur, memberikan lampu hijau untuk sanksi terbatas baru, tetapi juga mengulangi tawaran mereka untuk "agenda positif" dengan Ankara, setelah pertemuan puncak mereka di Brussel.

"Dewan Eropa menegaskan kembali kepentingan strategis Uni Eropa dalam pengembangan hubungan yang kooperatif dan saling menguntungkan dengan Turki," kata para pemimpin dalam akhir KTT itu.

"Tawaran untuk agenda positif UE-Turki tetap di atas meja, asalkan Turki menunjukkan kesiapan untuk mempromosikan kemitraan sejati dengan Uni Eropa dan Negara Anggotanya dan menyelesaikan perbedaan melalui dialog dan sesuai dengan hukum internasional," ujar Borrell.

Para pemimpin menginstruksikan Borrell untuk menyiapkan laporan tentang keadaan hubungan politik, ekonomi, dan perdagangan Turki-UE dan tentang opsi bagaimana melanjutkan hubungan.

Mereka mengatakan laporan ini akan dibahas pada pertemuan puncak berikutnya pada Maret atau lebih awal jika diperlukan.

KTT itu juga mengisyaratkan bahwa UE dapat meningkatkan tekanan pada Ankara dalam beberapa minggu mendatang dengan menambahkan individu dari sektor energi Turki ke rezim sanksi yang dibuat pada November 2019.

Para pemimpin menginstruksikan badan-badan Eropa yang relevan untuk menyiapkan "daftar tambahan" sehubungan dengan ketegangan baru-baru ini di Mediterania Timur.

Saat ini hanya dua eksekutif dari Perusahaan Perminyakan Turki yang dikenai sanksi ini, yang terdiri dari pembekuan aset dan larangan perjalanan ke Uni Eropa.(Anadolu Agency)

FOLLOW US