• News

WHO Khawatirkan Ada Persepsi jika Covid-19 Sudah Berakhir

Budi Wiryawan | Sabtu, 05/12/2020 10:05 WIB
WHO Khawatirkan Ada Persepsi jika Covid-19 Sudah Berakhir Kepala Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus

Katakini.com - Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (Dirjen WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus prihatin akan persepsi yang berkembang bahwa pandemi virus corona baru (COVID-19) telah berakhir.

"Kemajuan dalam vaksin memberi kita semua dorongan dan sekarang kita dapat mulai melihat cahaya di ujung terowongan. Namun, WHO khawatir, ada persepsi yang berkembang bahwa pandemi COVID-19 sudah berakhir," kata Tedros pada konferensi pers Jenewa, Jumat (4/12).

Tedros mengatakan pandemi masih berjalan panjang dan bahwa keputusan yang dibuat oleh warga dan pemerintah akan menentukan jalannya dalam jangka pendek dan kapan pandemi pada akhirnya akan berakhir.

"Kami tahu ini merupakan tahun yang sulit dan orang-orang lelah, tetapi di rumah sakit yang beroperasi pada atau melebihi kapasitas, itu yang paling sulit," katanya.

"Sebenarnya saat ini, banyak tempat menyaksikan penularan virus COVID-19 yang sangat tinggi, yang memberikan tekanan besar pada rumah sakit, unit perawatan intensif dan petugas kesehatan," sambungnya.

Hingga Jumat (4/12), COVID-19 sudah menginfeksi hampir 65 juta orang dan menewaskan sedikitnya 1,5 juta orang sejak muncul di China pada Desember 2019.

Dua vaksin kemungkinan mendapatakan otorisasi penggunaan darurat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA), dan sekitar 20 juta warga Amerika Serikat (AS) dapat divaksinasi tahun ini, membantu membendung gelombang virus di negara yang terkena dampak terparah di dunia itu.

Namun, ahli darurat utama WHO Mike Ryan juga memperingatkan agar tidak berpuas diri setelah peluncuran vaksin. Ia mengatakan, meskipun vaksin adalah bagian utama dari pertempuran melawan COVID-19, vaksin tidak akan dengan sendirinya mengakhiri pandemi.

"Vaksin tidak sama dengan nol COVID," kata Ryan pada Jumat (4/12).

Ryan mengatakan beberapa negara harus mempertahankan langkah-langkah pengendalian yang sangat kuat untuk beberapa waktu ke depan atau mereka akan berisiko "meledak" dalam kasus-kasus, dan pandemi yo-yoing.

"Kami berada dalam momen penting di beberapa negara. Ada sistem kesehatan di beberapa negara yang berada di titik kehancuran," katanya, tanpa mengacu pada negara tertentu. (Reuters)

FOLLOW US