Katakini.com - Presiden Indonesia, Joko Widodo mengklaim bahwa Indonesia telah melewati titik terendah krisis ekonomi akibat pandemi Covid-19.

Perbaikan ekonomi berturut-turut pada triwulan kedua dan ketiga tahun ini menjadi indikator utama.

Pada triwulan kedua ekonomi tumbuh minus 5,32%, kemudian membaik kembali di triwulan ketiga tumbuh minus sebesar 3,49%.

"Artinya telah melewati titik terendahnya, titik balik menuju membaik. Dan dengan momentum ini saya yakin kita akan bergerak lagi kearah positif di triwulan empat dan seterusnya," kata Presiden Jokowi pada acara Pertemuan Tahunan Bank Indonesia secara virtual di Jakarta, Kamis (3/12/2020).

Menurut Jokowi, perbaikan ekonomi dalam beberapa bulan belakangan ini terus membaik, beberapa indikator tersebut terlihat dari PDB pada bulan Oktober 2020, sejalan dengan membaiknya industri pengolahan yang merupakan kontributor terbesar PDB.

Selain itu, perbaikan juga didukung oleh peningkatan impor bahan baku dan barang modal dibulan Oktober.

"Neraca perdagangan yang mengalami surplus USD8 Miliar di triwulan ketiga 2020 turut mendukung ketahanan sektor eksternal. Dari sisi pasar modal dan keuangan kinerja IHSG dan rupiah menunjukan peningkatan hingga mencapai level masing-masing IHSG di 5.522 dan kurs rupiah ke dollar Amerika Rp14.050 pada November 2020," katanya.

Terkait perbaikan IHSG Jokowi mengatakan, hal itu terdorong oleh peningkatan indek saham sektoral. Pemulihan indek saham tersebut menjadi yang terbesar sejak penurunan tajam di 24 Maret 2020 yang lalu.